@phdthesis{katalog8623, year = {2023}, author = {Frans Iqlessias Hutagaol}, title = {HUBUNGAN KEJADIAN ACUTE RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME (ARDS) TERHADAP PENINGKATAN KADAR D-DIMER PASIEN COVID-19 YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA}, month = {December}, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, keywords = {Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), COVID-19 peningkatan D-dimer, koagulopati}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/8623/}, abstract = {Latar Belakang: Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) merupakan salah satu komplikasi terbanyak dari infeksi COVID-19, yang berhubungan erat dengan mortalitas pasien. Peningkatan kadar D-dimer menjadi salah satu pertanda klinis yang dianggap paling konsisten dan menjadi pertanda koagulopati. Secara teoritis, peristiwa ini didasari oleh munculnya perisitwa badai sitokin yang memicu kerusakan jaringan paru, kerusakan endotel mikrovaskuler paru, dan edema alveolaris yang memicu hipoksia dalam tubuh. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kejadian Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) terhadap peningkatan kadar D-dimer pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cohort retrospective. Data yang digunakan berasal dari rekam medis pasien COVID-19 pria dan wanita dengan usia {\ensuremath{>}} 18 tahun, yang terdiagnosa Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) oleh dokter Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Data rekam medis yang diambil yaitu dari rentang 1 Juni 2021 sampai 30 September 2021. Analisis data yang digunakan adalah univariat (deskriptif statistik) dan bivariat (Chi Square, Mann-Whitney, Spearman Rank). Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara pasien ARDS COVID-19 terhadap peningkatan kadar D-dimer pada pasien yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta (p{\ensuremath{<}}0,001, OR=4,589, 95\%CI=2,104-10,007). Terdapat juga perbedaan kadar D-dimer yang bermakna antara pasien ARDS dan Non-ARDS. Kadar D-dimer pasien ARDS lebih tinggi (p{\ensuremath{<}}0,001) dibandingkan Non-ARDS. Tingkat keparahan ARDS, lama rawat inap, jenis kelamin, dan usia tidak berhubungan terhadap peningkatan D-dimer (P{\ensuremath{>}}0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan kejadian Acute Respiratory Distress Syndrome terhadap peningkatan kadar D-dimer pasien COVID-19 yang dirawat inap di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.} }