%I Universitas Kristen Duta Wacana %X Latar Belakang : Masalah gizi di Indonesia merupakan kasus yang masih banyak terjadi salah satunya berhubungan dengan penyakit tidak menular seperti gagal ginjal kronik. Untuk menangani insidensi gagal ginjal kronik dapat dilakukan terapi hemodialisis. Berdasarkan teorinya, terapi ini dilakukan dengan menjalani serangkaian prosedur yang jika dilakukan terus menerus dapat berpengaruh terhadap status gizi. Analisis perubahan Indeks Massa Tubuh (IMT) diperlukan untuk mengetahui adanya hubungan lama menjalani hemodialisis dengan status gizi. Tujuan : Mengetahui hubungan lama menjalani hemodialisis dengan status gizi pada pasien gagal ginjal kronik di Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Puri Husada. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan observasional analitik menggunakan desain penelitian cross sectional. Sebanyak 56 data diambil dari rekam medis pasien pertamakali menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Puri Husada dan rekam medis bulan Februari 2023. Hasil Pasien Hemodialisis di Rumah Sakit Puri Husada didominasi jenis kelamin perempuan (62.5%), kelompok usia pra lanjut usia 45-59 tahun (50%), lama menjalani HD 1 tahun (30.4%), dengan status gizi awal normal (64.3%) dan status gizi akhir normal (58.9%). Berdasarkan uji yang dilakukan dapat diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama menjalani hemodialisis dengan status gizi (p=0.745) dan koefisien korelasi 0.045. Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara lama menjalani hemodialisis dengan status gizi pasien gagal ginjal kronik. Kata kunci : Hemodialisis, status gizi, gagal ginjal kronik, sebelum HD, setelah HD. %T HUBUNGAN LAMA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN STATUS GIZI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI INSTALASI HEMODIALISIS RUMAH SAKIT PURI HUSADA %K Hemodialisis, status gizi, gagal ginjal kronik, sebelum HD, setelah HD. %D 2023 %A Monny Riskiani Pratiwi %L katalog8613