%0 Thesis %9 Bachelor %A Felliex Yulio Murlyantara %B Filsafat Keilahian %D 2023 %F katalog:8553 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K Gereja Pascapandemi, Remaja Gereja Kristen Indonesia Tegal, digital natives, Pendidikan Kristiani dengan Pendekatan Berbasis Digital %T PENDIDIKAN KRISTIANI PASCAPANDEMI BAGI REMAJA GEREJA KRISTEN INDONESIA TEGAL MENURUT TEORI KAY KOTAN %U https://katalog.ukdw.ac.id/8553/ %X Pandemi COVID-19 telah mengubah tatanan kehidupan manusia, termasuk gereja. Ibadah yang biasanya dilaksanakan secara tatap muka harus dialihkan secara daring melalui platform media digital. Pandemi telah mengubah gereja menjadi gereja digital. Tak berhenti sampai di situ, ketika situasi pandemi berangsur-angsur membaik, gereja juga harus mempersiapkan diri menyongsong dunia pascapandemi. Kay Kotan merupakan salah satu tokoh yang mengungkapkan teori gereja pascapandemi. Kotan menyebut setidaknya delapan ciri-ciri yang harus dimiliki gereja di dunia pascapandemi. Ciri-ciri tersebut meliputi Fleksibilitas, Relasional, Memiliki Visi, Berwawasan Spiritual, Komitmen, Inovatif, Tangguh, dan Berani. Delapan ciri-ciri tersebut mengarah pada gambaran ideal gereja pascapandemi sebagai gereja digital dan misional. Pada tulisan ini, Penulis melakukan penelitian pada komunitas Remaja Gereja Kristen Indonesia Tegal untuk mengetahui sejauh mana Remaja Gereja Kristen Indonesia Tegal telah mencerminkan ciri-ciri gereja pascapandemi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Remaja Gereja Kristen Indonesia telah mencerminkan delapan ciri-ciri gereja pascapandemi, namun terdapat satu ciri yang belum sepenuhnya berjalan secara optimal, yakni Memiliki Visi, khususnya pelayanan berbasis digital. Padahal jika dianalisis menggunakan teori generasi Z yang diungkapkan James Emery White, remaja memiliki karakteristik Wi-Fi Enabled (digital natives) sebagai salah satu karakteristik yang dapat dikembangkan di dunia pascapandemi. Gereja perlu memikirkan kaitan antara karakteristik remaja sebagai digital natives dengan gambaran ideal gereja pascapandemi sebagai gereja digital. Melalui tulisan ini, Penulis mengusulkan Pendidikan Kristiani Pascapandemi sebagai salah satu instrumen yang dapat membantu dalam membangun dan mewujudkan kultur gereja pascapandemi. Secara khusus, Penulis mengusulkan Pendidikan Kristiani dengan Pendekatan Berbasis Digital sebagai suatu model Pendidikan Kristiani yang relevan bagi remaja di dunia pascapandemi.