%D 2024 %L katalog8305 %T HOSPITALITAS DI JEMAAT GKI PALSIGUNUNG BAJEM CIRACAS DALAM KONTEKS INTIMIDASI %K Hospitalitas, Di GKI Palsigunung bajem Ciracas, Dalam Konteks Intimidasi %A Michael Ricardo Aritonang %I Universitas Kristen Duta Wacana %X Peristiwa intimidasi seringkali terjadi dalam kehidupan umat beragama di Indonesia. Tindakan intimidasi ini telah merusak kerukunan dan keharmonisan antarumat beragama. Secara spesifik penelitian ini mengarah kepada tindakan intimidasi yang dialami oleh GKI Palsigunung bajem Ciracas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis reaksi jemaat GKI Palsigunung bajem Ciracas dalam konteks intimidasi dengan menggunakan teori hospitalitas. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan teori hospitalitas dari Michele Hershberger dan Christine D.Pohl serta penulis akan mendialogkan teori kedua tokoh dengan beberapa tokoh hospitalitas lainnya. Metode yang dipakai dalam penelitian ini ialah kualitatif melalui library research, observasi dan wawancara kepada sepuluh informan di GKI Palsigunung bajem Ciracas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu: pertama, penulis melakukan pengamatan dengan ikut serta dalam kegiatan ibadah minggu di GKI Palsigunung bajem Ciracas dan melihat keadaan lingkungan. Selanjutnya cara kedua, penulis melakukan wawancara mendalam (in depth interview) yang terdiri dari tiga orang mantan pengurus gereja GKI Palsigunung bajem Ciracas, dua orang jemaat, dua orang pengurus gereja dan tiga orang mantan koster GKI Palsigunung bajem Ciracas. Penulis akan membatasi penelitian ini dari tahun 1989 sampai tahun 2010, alasan penulis membatasi penelitian ini karena pada tahun itu GKI Palsigunung bajem Ciracas mengalami tekanan dan permasalahan terkait dengan intimidasi. Hasil penelitian ini ingin memperlihatkan bahwa pada saat mengalami peristiwa intimidasi, GKI Palsigunung bajem Ciracas cenderung bersikap sabar, diam, berusaha melakukan ajaran kasih dan berlaku ramah kepada semua orang yang berada di lingkungan masyarakat setempat. Praktik hospitalitas di GKI Palsigunung bajem Ciracas belum maksimal dilakukan oleh gereja, mereka cenderung melakukan hospitalitas hanya sekedar aksi sosial dan praktik hospitalitas dilakukan oleh gereja, seperti: mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri, menyumbang hewan qurban dan pembagian sembako pada saat hari raya keagamaan. Gereja diharapkan untuk menghidupkan kembali hospitalitas sebagai bagian dari gaya hidup dan hospitalitas dijadikan sebagai program gereja, sehingga hospitalitas bukan hanya sebatas kegiatan namun hospitalitas menjadi ciri khas dari gereja tersebut.