%I Universitas Kristen Duta Wacana %L katalog8298 %D 2023 %T PROFIL PASIEN BALITA COVID-19 DI RS BETHESDA TAHUN 2021 %K Balita, COVID-19, Tanda dan gejala %A Ketut Wiswa Wikrama %X Latar belakang : Kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan pada tanggal 2 Maret 2020. Berdasarkan peta sebaran oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (SATGAS COVID-19) kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 220,227 kasus yang 9,345 kasus merupakan kasus dengan kelompok umur 0-5 tahun. Kasus pada balita cenderung lebih sedikit dan memiliki manifestasi klinis yang ringan. Namun tidak menutup kemungkinan kasus pada balita untuk terus bertambah dan memunculkan manifestasi klinis yang berat. Tujuan : Mengetahui profil pasien balita COVID-19 pada tahun 2021. Metode : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional dan rancangan cross- sectional. Data sekunder berupa rekam medis didapat dengan teknik total sampling sehingga mencapai n=100 pada rentang waktu 1 januari 2021-31 juli 2022. Data selanjutnya dianalisis univariat kemudian disajikan dalam tabel distribusi frekuensi/ persentase. Hasil : Dari 100 rekam medis didapatkan 53 pasien laki-laki dan 47 perempuan pada mayoritas usia >4 tahun-5 tahun. Enam puluh lima dari total sampel adalah pasien rawat jalan dan 35 rawat inap. Metode diagnostik yang digunakan adalah swab RT-PCR COVID- 19.Gejala yang paling sering ditemukan berupa demam (77) disertai dengan keterlibatan sistem gastrointestinal yaitu muntah (21). Tanda pemeriksaan fisik terbanyak adalah peningkatan suhu tubuh (71) dengan tingkat keparahan paling banyak adalah gejala ringan (54) kasus. Pemeriksaan penunjang medis lainnya hanya dilakukan pada pasien dengan tingkat keparahan sedang-kritis yang menjalani rawat inap mencapai 35% dari total subjek penelitian, hasil pemeriksaan darah lengkap sebagian besar normal dan pemeriksaan rontgen pada (24) pasien mengarah ke pneumonia bilateral. Riwayat pengobatan antivirus hanya diberikan pada gejala ringan-kritis yang menjalani rawat inap dan obat yang paling banyak adalah vitamin C dan zink pada (74) pasien dengan luaran klinis hanya dinilai pada pasien rawat inap sebanyak (34) pasien memiliki luaran klinis membaik dan (1) pasien meninggal karena mengalami syok septik dan hipoglikemia berat. Kesimpulan: Gejala paling banyak adalah demam dan terkait organ lain yaitu gastrointestinal adalah muntah. Tingkat keparahan klinis yang paling banyak adalah gejala ringan. Hasil pemeriksaan fisik paling banyak adalah peningkatan suhu tubuh. Pada semua pasien dengan swab RT PCR COVID-19 positif, hasil pemeriksaan penunjang darah lengkap sebagian besar normal serta pemeriksaan rontgen thorax paling banyak menunjukkan hasil pneumonia bilateral. Riwayat pengobatan pasien paling banyak berupa vitamin C dan Zink. Luaran klinis pada pasien rawat inap sebagian besar membaik dengan kasus 1 kematian karena syok septik dan hipoglikemia berat.