eprintid: 8148 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 11 dir: disk0/00/00/81/48 datestamp: 2024-04-16 02:32:38 lastmod: 2024-04-16 02:32:38 status_changed: 2024-04-16 02:32:38 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: , I Gede Wahyu Aditya Pratama creators_id: 01190231 contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Banawiratma, Johannes Baptista Giyana contributors_id: 0519084601 corp_creators: Universitas Kristen Duta Wacana title: BAPTISAN KRISTEN DAN MELUKAT DI BALI PERJUMPAAN TRADISI KRISTEN DAN HINDU BALI ispublished: unpub subjects: H1 divisions: pend_teologi full_text_status: restricted keywords: Sakramen Baptisan Kudus, Melukat, Perjumpaan, Air, Teologi Lokal, Ritus, Gereja Kristen Protestan di Bali. abstract: Sakramen baptisan kudus adalah sakramen yang menggunakan media air dalam proses pelaksanaannya. Sakramen ini bersifat inisiasi atau dalam artian masuk ke dalam Persekutuan gereja dan diakui menjadi anggota suatu gereja. Dalam suatu gereja, sakramen ini tidak bisa dilakukan berulang-ulang. Berbeda dengan melukat yang adalah satu upacara penyucian dan pembersihan secara lahir dan batin. Unsur dalam melukat sama-sama menggunakan air dalam proses pelaksanaannya dan melukat ini bisa dilakukan berulang-ulang ketika seorang merasa bahwa dirinya merasa kotor sehingga membutuhkan penyucian dan pembersihan secara lahir maupun batin. Perbedaan yang mendasar dari dua tradisi ini adalah sakramen baptisan kudus tidak bisa dilakukan berulang-ulang, sedangkan upacara melukat bisa dilakukan secara berulang-ulang. Tentu ketika berbicara tentang perbedaan ini, maka akan ada hal yang menguntungkan yaitu ketika suatu ritus dilakukan secara berulang-ulang itu akan meningkatkan persentase kontinuitas sehingga kekeringan iman bisa dihindari. Maka dari itu, perlu dilakukan perjumpaan antara tradisi Kristen yaitu sakramen baptisan kudus dan Hindu yaitu upacara melukat ini agar Gereja Kristen Protestan di Bali bisa mempertimbangkan hal apa saja yang bisa dipelajari dari tradisi Hindu ini. Mengingat akan kebutuhan akan suatu ritus yang bisa dilakukan secara berulang-ulang sehingga bisa terhidar dari kekeringan iman. Perjumpaan antara tradisi Kristen dan Hindu ini menggunakan Teori dari Robert J. Schreiter yaitu Teologi Lokal guna menjembatani kedua tradisi dalam ruang dialog. Dari perjumpaan itu, maka gereja bisa mempertimbangkan hal apa saja yang bisa dipelajari sehingga membawa suatu hal yang membangun bagi gereja. date: 2023-12-02 date_type: published institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Teologi thesis_type: skripsi thesis_name: other funders: gedewahyuadt@gmail.com citation: I Gede Wahyu Aditya Pratama (2023) BAPTISAN KRISTEN DAN MELUKAT DI BALI PERJUMPAAN TRADISI KRISTEN DAN HINDU BALI. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana. document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/8148/1/01190231_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/8148/2/01190231_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf