%A Yudha Adi Putra %X Mengeluh merupakan pernyataan susah, bisa karena kenyataan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam masyarakat Jawa, mengeluh menjadi hal yang dihindari. Hal ini karena terdapat falsafah Jawa yang disebut nrimo ing pandhum. Nrimo ing pandhum merupakan nasihat yang mengajarkan untuk menerima kondisi walau tidak sesuai dengan keinginan. Secara sepintas, penerimaan ini menjadi identik dengan bersyukur. Akan tetapi, penerimaan ini menjadi problematis karena berkaitan erat dengan pedoman hidup serta dinamika dalam masyarakat Jawa. Ketika diperhadapkan dengan kegagalan panen, tetap ada petani GKJ Rewulu yang mengeluh. Petani GKJ Rewulu hidup sebagai anggota masyarakat Jawa dan beragama Kristen. Terdapat ajaran Kekristenan memiliki pengaruh dalam menghidupi nasihat nrimo ing pandhum. Untuk melihat keterikatan antara falsafah nrimo ing pandhum, sikap petani GKJ Rewulu ketika dalam merespon gagal panen, dan ajaran Kekristenan, penulis menggunakan metode penelitian campuran dalam proses penelitian. Dalam hasil penelitian dijumpai adanya sisi menerima dan sisi mengeluh dari petani GKJ Rewulu yang ditunjukan dalam sikap. Sisi mengeluh dan menerima tersebut kemudian memiliki kaitan dengan kekhasan masyarakat Jawa yang senang ethok-ethok. Selanjutnya, berdasarkan hubungan keterikatan antara falsafah Jawa nrimo ing pandhum, sikap petani GKJ Rewulu, dan ajaran Kekristenan itu direfleksikan dalam refleksi teologis dalam kerangka teologi harapan. Dalam hal ini, pemikiran Jurgen Moultmann mengenai melihat ke masa depan yang dengan kepastian oleh kebangkitan Kristus menjadi sumbangsih. Pemahaman refleksi yang diperoleh adalah kegagalan panen tidak hanya dilihat sebagai kegagalan yang harus diterima saja, melainkan menjadi momen berpengharapan dan mengerjakannya secara kreatif. %D 2023 %L katalog8138 %I Universitas Kristen Duta Wacana %T BERTEOLOGI HARAPAN DI TENGAH KEGAGALAN PANEN : STUDI LAPANGAN ATAS PENDAPAT DAN SIKAP PETANI GKJ REWULU TERHADAP PERISTIWA KEGAGALAN PANEN PADI %K nrimo ing pandhum, bersyukur, mengeluh, harapan, GKJ Rewulu