@phdthesis{katalog8068, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, month = {August}, author = {Kevin Tangkearung}, year = {2023}, title = {PERANCANGAN FASILITAS WISATA EDUKASI PENGOLAHAN BAMBU DI DESA TONGA RIU, KECAMATAN SESEAN SULOARA, KABUPATEN TORAJA UTARA}, keywords = {Toraja, Bambu, Fasilitas Wisata edukasi, Tektonika Arsitektur}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/8068/}, abstract = {Perkembangan wisata di Toraja akhir-akhir ini berjalan pesat terutama di Kabupaten Toraja Utara. Destinasi wisata yang semakin beragam mampu menarik wisatawan dari luar kota untuk berwisata di Toraja Utara. Salah satu sektor pariwisata yang potensial untuk dikembangkan adalah wisata edukasi. Wilayah Desa Tonga Riu Kecamatan Sesean Suloara' memiliki kondisi alami pedesaan dengan hutan bambu yang luas. Hutan tersebut difungsikan sebagai area wisata dan pengembangan bambu. Namun, belum ada pemanfaatan bambu secara lebih lanjut dalam hal pengolahannya. Upaya pengembangan wisata edukasi memanfaatkan potensi hasil pengolahan bambu dengan melibatkan masyarakat dimaksudkan dapat mengikutsertakan peran dan aspirasi masyarakat desa dalam pendayagunaan potensi sumber daya alam. Pada dasarnya, bambu sangat akrab dengan masyarakat Toraja karena digunakan dalam material bangunan, acara adat, serta kerajinan tradisional. Bambu merupakan salah satu tanaman yang memiliki keunggulan karakter yang tidak dimiliki tanaman lainnya, diantaranya adalah: kuat, ulet, lurus, rata, keras dan lentur. Namun, sebagian masyarakat masih menganggap bambu adalah material murah dan kurang menarik. Oleh karena itu perancangan wisata edukasi pengolahan bambu ini juga bertujuan sebagai upaya meningkatkan citra bambu. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan sebuah pengemasan wisata yang unik dan menarik pengunjung. Dalam mencapai sebuah wisata yang unik dan memiliki daya tarik maka digunakan pendekatan tema arsitektur Tektonika; yaitu sebuah ekpresi arsitektur yang diwujudkan dalam struktur dan material. Tektonika asitektur dituangkan dalam perancangan melalui perancangan site dan landscape, struktur dan konstruksi yang menarik dan bekerja dengan sistem yang benar, perancangan ruang yang nyaman dan fungsional, serta pemilihan material lokal khususnya bambu dan material tradisional lainnya.} }