TY - THES KW - Kata Kunci : Kemandirian Keuangan Daerah KW - Derajat Desentralisasi KW - Ketergantungan Keuangan Daerah KW - Efektifitas Pendapatan Asli Daerah KW - Efisiensi Keuangan KW - Pertumbuhan KW - Keserasian Keywords: Regional Financial Independence KW - Level of Decentralization KW - Regional Financial Dependence KW - Effectiveness of Local Own Revenue KW - Financial Efficiency KW - Growth KW - Harmon M1 - skripsi ID - katalog7944 AV - restricted EP - 37 UR - https://katalog.ukdw.ac.id/7944/ TI - ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TAPANULI UTARA PERIODE 2018-2022 Y1 - 2023/08/05/ N2 - Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara mulai tahun 2018 sampai dengan tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitaf. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data RAPBD Daerah Kabupaten Tapanuli Utara yang dapat diakses melalui link https://djpk.kemenkeu.go.id/portal/data/apbd. Penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan seperti: rasio kemandirian keuangan daerah, derajat desentralisasi, rasio ketergantungan keuangan daerah, rasio efektivitas pendapatan asli daerah, efisiensi keuangan, rasio pertumbuhan, rasio keselarasan, dan juga analisis SWOT. Hasil penelitian ini adalah rata rata rasio kemandirian keuangan daerah Kabupaten Tapanuli Utara masih berada dalam kategori rendah yaitu sebesar 12,48%. Rata-rata nilai rasio derajat desentralisasi hanya sebesar 10,14%. Sementara itu, raasio ketergantungan keuangan daerah menunjukkan bahwa pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara masih sangat bergantung kepada bantuan pemerintah pusat. Berdasarkan rasio efektifitas yang menunjukkan rata-rata persentasi sebesar 103,01%, pemerintah sudah efektif dalam merealisasikan PAD terhadap target yang ditetapkan. Akan Tetapi rata-rata rasio efisensi sebesar 105,02% menunjukkan bahwa keuangan daerah tidak dikelola dengan baik sehingga tidak efisien. Sementara itu, rasio pertumbuhan pendapatan daerah masih sangat rendah dengan rata-rata persentasi pertumbuhannya hanya sebesar 1,70%. Rasio keserasian menunjukkan bahwa anggaran lebih banyak digunakan pada belanja operasi daerah dibandingkan dengan belanja modal. A1 - Haris Apriando Nababan PB - Universitas Kristen Duta Wacana ER -