@mastersthesis{katalog791, year = {2018}, title = {T E O L O G I I B A D A H G P I B}, author = {SIMSON NELSON SALAUW 51150004}, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, month = {February}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/791/}, keywords = {Ibadah, Liturgy, Kontekstual, Jemaat Lokal, Historis, Spiritualitas, Eklesiologi.}, abstract = {Ibadah baik liturgi atau tata ibadah maupun kandungan teologi yang ada di dalamnya terbentuk dari beragam dimensi, baik itu teologis, eklesiologis, oikumenis antropologis dan lain sebagainya . Dimensi ? dimensi ini secara historis dalam perkembangan ibadah GPIB sangat menonjol dan memberi warna bagi ibadah GPIB. Disadari atau tidak ibadah dapat menjadi spiritual formation bagi umat atau jemaat dalam upaya melaksanakan pengutusannya di tengah kehidupan dan dalam perjumpaan dengan masyarakat. Peran jemaat lokal menjadi sangat penting dalam konteks perjumpaan ini agar gereja menjadi kontekstual. Hal ini menjadi kebutuhan agar jemaat dan juga gereja GPIB tidak apatis bahkan jauh dari pergumulan konteksnya yang menjadikannya tidak kontekstual dan hanya memikirkan diri sendiri. Ketika peran jemaat lokal menjadi penting maka sudah menjadi kebutuhan agar ibadah - khususnya ibadah GPIB - memberi ruang bagi jemaat lokal untuk berperan aktif dalam konteks pergumulannya agar gereja menjadi kontekstual. Baik itu ditegaskan dalam liturgi, pembentukan spiritualitas melalui pembacaan dan pemberitaan firman serta eklesiologi GPIB yang memberi ruang bagi peran aktif jemaat lokal tanpa meniadakan kehadirannya dalam konteks sinodal. Tesis ini mengkaji secara historis jejak kontekstual dalam ibadah GPIB baik liturgi atau tata ibadah maupun teologi yang dikembangkan bahkan yang sebenarnya menjadi kekuatan dalam ibadah GPIB yang dapat mengarahkan jemaat berperan aktif dalam melaksanakan tugas panggilan di tengah masyarakat. Kajian historis yang kemudian dikembangkan dalam bunga rampai melalui kajian liturgis, spiritualitas dan eklesiologis. Hasil kajian ini menegaskan pentingnya upaya kontekstual dengan memberikan ruang bagi peran aktif jemaat lokal dalam konteks kehadirannya.} }