%0 Thesis %9 Bachelor %A Rizki Listya Survinda %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Teologi %D 2023 %F katalog:7823 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K resiliensi, Komisi Pemuda Remaja GKI Kediri, broken home, disfungsional, keyakinan Kristiani, kisah hidup Yusuf, pelayanan pastoral %P 68 %T PERAN PASTORAL GEREJA TERHADAP RESILIENSI ANGGOTA KOMISI PEMUDA REMAJA DI GEREJA KRISTEN INDONESIA KEDIRI YANG MENGALAMI BROKEN HOME %U https://katalog.ukdw.ac.id/7823/ %X Peran Pastoral Gereja terhadap Resiliensi Anggota Komisi Pemuda Remaja di Gereja Kristen Indonesia Kediri yang Mengalami Broken Home Oleh: Rizki Listya Survinda (01180172) Broken home merupakan salah satu kondisi kehidupan yang terjadi di luar kontrol manusia, secara khusus bagi pemuda-remaja yang terlahir di dalamnya. Untuk terus menjalani kehidupan mereka, maka dibutuhkan kesadaran mengenai kapasitas resiliensi dalam diri mereka. Hal ini berguna untuk menggali apa yang selama ini sudah mereka miliki dan apa yang perlu ditingkatkan. Mengenai hal ini, penulis menggunakan teori resiliensi menurut Reivich dan Shatte yakni tujuh faktor pembentuk resiliensi dan menurut Grotberg yakni tiga sumber resiliensi. Karena teori tersebut hanya meninjau dari aspek psikologi, maka dalam penelitian kali ini penulis mencoba mengkaitkannya dengan keyakinan kristiani yang mereka miliki guna mencari pengaruh keyakinan kristiani dengan resiliensi yang ada dalam diri mereka. Selain itu, tentunya, para pemuda-remaja yang broken home tersebut tidak dapat berjuang sendirian untuk menjadi resilien. Mereka pun tidak dapat sepenuhnya mengandalkan keluarganya yang disfungsional, oleh karena itu, peran gereja sebagai keluarga seiman dimana mereka tergabung di dalamnya, diharapkan dapat menjadi alternatif keluarga yang fungsional bagi mereka melalui pelayanan pastoral yang dilakukan. Adapun untuk meneliti para informan, baik anggota Komisi Pemuda Remaja GKI Kediri yang mengalami broken home dan para pendamping Komisi Pemuda Remaja GKI Kediri, penulis menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai mereka. Dari hasil wawancara tersebut, penulis mengolah datanya dan kemudian meninjaunya secara teologis serta memberikan usulan pelayanan pastoral. Kompleksitas hidup Yusuf dalam Perjanjian Lama yang juga pernah mengalami broken home penulis pilih untuk dibaca menggunakan metode seeing through melalui perspektif resiliensi. Harapannya, sosok Yusuf dapat menjadi inspirasi bagi pemuda-remaja yang mengalami broken home. Sementara pelayanan pastoral yang penulis usulkan merupakan hasil rumusan dari data wawancara informan serta tinjauan teologis yang penulis paparkan.