%0 Thesis %9 Bachelor %A Natalia Yuliana Cristina %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Biologi %D 2023 %F katalog:7690 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K Akumulasi, kromium, ikan, Muara Sungai Opak %P 27 %T PROFIL CEMARAN KROMIUM DAN AKUMULASINYA PADA IKAN DI MUARA SUNGAI OPAK KABUPATEN BANTUL %U https://katalog.ukdw.ac.id/7690/ %X Aktivitas pembuangan limbah cari industri penyamakan kulit berdampak buruk bagi lingkungan, seperti terjadinya pencemar logam berat kromium ke badan air sehingga dapat memicu terjadinya akumulasi kromium pada biota air. Penelitian ini tentang profil cemaran kromium dan akumulasinya pada ikan di Muara Sungai Opak bertujuan untuk mengetahui karakteristik kualitas air, keragaman ikan, sebaran akumulasi kromium, dan hubungan konsentrasi kromium dalam air, sedimen dengan tingkat akumulasi kromium pada ikan di Muara Sungai Opak. Penelitian dilakukan pada tiga stasiun sampling yaitu: bagian atas (kepala) sungai, bagian tengah (leher) muara sungai, dan bagian bawah (mulut) muara Sungai Opak. Proses ekstraksi sampel air dilakukan dengan metode APHA/AWWA/WEF Standard Methods 20th ed (1998), untuk sampel padat (sedimen dan ikan) diekstraksi dengan metode asam (EPA Method 200.2, 1994). Pencemar kromium ditemukan pada semua sampel (ikan, air, sedimen). Perairan Muara Sungai Opak telah tercemar oleh nitrat, fosfat dan kromium, sedangkan pada sedimen dan ikan di Muara Sungai Opak telah tercemar oleh kromium. Sampel sedimen memiliki konsentrasi kromium paling tinggi dengan kisaran sebesar 1,140 – 4,328 mg/Kg, diikuti sampel ikan dengan kisaran sebesar 0,108 – 0,919 mg/Kg dan terendah pada sampel air dengan kisaran sebesar 0,108 – 0,211 mg/L. Konsentrasi kromium pada air dan sedimen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap akumulasi kromium pada ikan berdasarkan titik sampling. Berdasarkan hasil akumulasi kandungan krom dalam 12 jenis ikan tersebut masih memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan oleh DIRJEN BPOM No. 03725/ B/ SK/ 89 yaitu sebesar 2,5 mg/kg, namun perlu adanya penanganan lebih lanjut mengingat bahaya akumulasi logam berat kromium yang bersifat toksik dan tidak dapat terurai sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan apabila terkonsumsi oleh manusia dalam jangka waktu yang lama.