%D 2022 %K sumba, trafficking, perdagangan perempuan, perdagangan seks,kekerasan, gender %L katalog7599 %T PEREMPUAN KORBAN TRAFFICKING DI SUMBA %O Laporan Akhir Penelitian Fakultas Teologi %A Pdt. Dr. Asnath N Natar., M.Th %A Pdt. Dr. Robert Setio, Ph.D %A Edy Nugroho SE.,M.Sc %I Universitas Kristen Duta Wacana %X Salah satu masalah yang saat ini sedang dihadapi oleh kaum perempuan di Sumba adalah masalah perdagangan perempuan, termasuk perdagangan seks. Data dari BP3TKI Kupang melaporkan bahwa untuk tahun 2017 saja ada sejumlah 62 jenazah dan tahun 2018 (Januari-Agustus), terdapat 71 jenazah korban trafficking yang dipulangkan ke Nusa Tenggara Timur (NTT), 21 jenazah diantaranya dipulangkan ke Sumba (Supriatno, 2017). Indonesia, dan secara khusus Sumba telah lama menghadapi masalah trafficking (perdagangan perempuan), namun kurang ada tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Dengan kata lain, pemerintah mengabaikannya. Masalah perdagangan perempuan dan perdagangan seksual bersifat kompleks, karena menyangkut masalah moral, ekonomi, struktur sosial, pendidikan, budaya, menjadi korban perdagangan perempuan, kuasa, kekerasan, dan ketidakadilan gender (Nur Syam, 2010). Pengabaian ini terjadi, kemungkinan karena ini dialami oleh kaum perempuan, yang dalam masyarakat memang sering dianggap sebagai yang kurang penting atau dipandang sebelah mata. Mereka malah sering dijadikan objek oleh berbagai pihak (petugas RT/kelurahan yang memalsukan data dan surat korban, calo dan germo, sindikat perdagangan anak, bisnis pariwisata dan keluarga korban) untuk menarik banyak keuntungan. Hal ini menjadi salah satu penyebab sulitnya mencegah praktik perdagangan manusia di Indonesia (Mulyani, 2007). Sehubungan dengan hal itu, maka akan dilakukan penelitian dengan tujuan jangka panjangnya adalah untuk terciptanya kedudukan yang setara antara laki-laki dan perempuan dalam semua level serta terciptanya keadilan bagi semua orang. Ketidakadilan dan kekerasan terhadap perempuan dan mereka yang lemah selama ini terjadi karena adanya budaya patriarki dan kyriarki yang memberikan kekuasaan bagi kelompok tertentu, dalam hal ini kaum laki-laki. Upaya untuk mencapai tujuan jangka panjang tersebut dilakukan melalui penyadaran akan ketidakadilan gender dan mendorong terciptanya relasi yang seimbang antara perempuan dan laki-laki. Selain itu juga dilakukan upaya pembebasan dari berbagai ketidakadilan dan penindasan bagi mereka yang lemah dan menderita oleh budaya patriarki dan kyriarki yang ada.Upaya ini dilaksanakan secara bertahap melalui kegiatan penelitian, penerbitan buku atau tulisan, seminar,iii dan pelatihan.Tujuan jangka panjang dari penelitian tentang perempuan korban trafficking di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah mengatasi praktek trafficking dengan beberapa cara, yaitu: (a) melakukan penyadaran kepada kaum perempuan Sumba melalui seminar dan pembinaan tentang bahaya trafficking; (b)melakukan pendampingan pastoral bagi korban trafficking sebagai upaya rehabilitasi dan reintegrasi dalam masyarakat; dan (c) melakukan pelatihan ketrampilan bagi kaum perempuan sebagai upaya pemberdayaan ekonomi. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah menghasilkan metode pemberdayaan ekonomi bagi kaum perempuan di Sumba, NTT. Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan melibatkan instansi dan lembaga terkait, yaitu pemerintah, gereja dan jejaring perempuan. Penyelenggaraan penelitian tentang pemberdayaan ekonomi perempuan korban trafficking di Sumba dilakukan melalui metode kuantitatif dan kualitatif. Data-data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi di lapangan. Pengambilan data dilakukan secara partispatif, yaitu peneliti terlibat secara langsung dalam interaksi dengan responden untuk mendapat informasi yang akurat. Penelitian ini sejalan dengan Renstra Penelitian Perguruan Tinggi (Universitas Kristen Duta Wacana), khususnya terkait dengan pemikiran tentang gender dalam gereja dan masyarakat. Penelitian ini akan menghasilkan metode pemberdayaan ekonomi perempuan untuk mengatasi permasalahan trafficking yang simultan dengan kesetaraan gender dalam masyarakat Sumba di NTT. Luaran penelitian berupa karya ilmiah yang akan dipublikasikan melalui jurnal internasional “South East Asia Research Journal”.