%T HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN SINDROM DOWN %K Sindrom Down, Usia Ibu, Paritas. %A Evita Zevanya %X Sindrom Down merupakan abnormalitas kromosom yang paling banyak terdiagnosa. Kejadian sindrom Down meningkat dari tahun ke tahun dan menempati posisi pertama kasus kecacatan sejak lahir di Indonesia. Kelahiran anak sindrom Down dapat membebani keluarga atau caregiver secara fisik, sosial, ekonomi, dan emosional. Faktor risiko yang paling sering dikaitkan dengan sindrom Down ialah usia ibu. Penelitian mengenai hubungan antara usia ibu dan paritas dengan kejadian sindrom Down belum pernah dilaksanakan di Yogyakarta. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara usia ibu dan paritas dengan kejadian sindrom Down. Metode: Desain penelitian ini ialah observasional analitik dengan pendekatan kasus kontrol. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian terdiri atas 37 anak sindrom Down dan 101 anak/ibu dari anak tanpa sindrom Down. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-square atau Fisher’s exact. Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Nilai risiko ditentukan dengan Odds Ratio (OR). Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara usia ibu dengan kejadian sindrom Down dari uji komparatif (nilai p < 0,001, OR=13,33). Tidak terdapat hubungan signifikan antara paritas dengan kejadian sindrom Down dari uji komparatif (nilai p = 0,0689). Uji regresi logistik ganda menunjukkan hubungan signifikan antara usia ibu dengan kejadian sindrom Down (nilai p < 0,001, OR=18,82, CI 95%,). Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara usia ibu dengan kejadian sindrom Down. Ibu berusia berusia ≥ 35 tahun memiliki risiko 18,82 kali lebih tinggi untuk melahirkan anak sindrom Down dibandingkan ibu berusia < 35 tahun. Tidak terdapat hubungan signifikan antara paritas dengan kejadian sindrom Down. %L katalog7518 %D 2022 %I Universitas Kristen Duta Wacana