%I Universitas Kristen Duta Wacana %X Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sembilan komponen model bisnis kanvas dalam pengembangan usaha tepung pisang yang dijalankankan oleh Kelompok Wanita Tani di Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi dan wawancara mendalam. Model analisis yang digunakan adalah logic model (inputs, activities, outputs, outcomes/impact) terhadap model bisnis kanvas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Inputs: (Key Patnership dan Key Resources) sangat berpengaruh terhadap produksi tepung pisang yang dijalankan. Melalui kemitraan yang terbangun kelompok memperoleh kesempatan untuk mengakses jangkauan pemasaran yang lebih luas dan memperoleh pemberdayaan dalam pemanfaatan sumber sumber daya (bahan baku, tenaga kerja, teknologi dan intelektual) yang dapat diandalkan. 2) Activities: (Channels, Customer Relationship, Key Avtivities dan Cost Structure) dalam pelaksanaan penggunaan saluran telah dijalankan secara efektif dan efisien, melalui penggunaan komunikasi secara langsung dengan pelanggan atau tidak langsung. Hal ini diperkuat dengan hubungan yang erat antara anggota kelompok, mitra dan pemasok yang saling memberdayakan. Hubungan menghasilkan kesepakatan bersama mengenai penentuan harga yang adil, baik mengenai harga bahan baku maupun harga jual hasil produksi. Kualitas produksi juga terjamin karena telah memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) produk organik. Disisi lain, penerapan struktur organisasi yang ramping dapat meminimalisir penggunaan biaya 3) Outputs: (Customer Segment, Value Proposition dan Revenue Streams) produksi tepung pisang ini telah memberikan keuntungan bagi anggota kelompok, pemasok dan mitra. Keuntungan diperoleh dari kepuasan dan konsistensi pelanggan membeli produk tepung pisang dengan kualitas organik. Kelompok juga memperoleh pemberdayaan terkait alur produksi untuk meningkatkan kualitas produk organik. walaupun dalam pencatatan secara administrasi belum tertata secara baik. 4) Outcomes/Impact: (sosial value) produksi tepung pisang telah memberikan perubahan spesifik terhadap pemasok maupun anggota KWT Mekarsari. Hal ini dapat dilihat dari hasil pemberdayaan dengan bertambahnya pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok maupun pemasok mengenai bisnis dan pertanian organik. Produksi ini juga membantu menyediakan pekerjaan yang layak dan dapat meningkatkan pendapatan bagi anggota dan pemasok. Produksi ini juga sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi sehari-hari. %A Jefhorison %L katalog7350 %D 2022 %K Social Entreprenuership, Bisnis Model Canvas, Logic Model %T ANALISIS MODEL BISNIS DALAM PENGEMBANGAN USAHA TEPUNG PISANG DENGAN MENGGUNAKAN EVALUASI LOGIC MODEL. (STUDI DI DESA SENDANGSARI, KECAMATAN PENGASIH, KULONPROGO)