%A Alfredo Rynaldi %X Ginseng Jawa (Talinum paniculatum) merupakan tanaman ornamental yang dapat dijadikan agen fitoremediasi. Talinum paniculatum memiliki sistem perakaran adventif yang diproduksi secara ekstensif sehingga potensial untuk mengabsorpsi kontaminan logam berat pada lingkungan. Dalam praktiknya, penerapan fitoremediasi hanya sebatas pengaplikasian saja tanpa disertai informasi secara detail kemampuan tanaman dalam mentoleransi cekaman logam berat (heavy metals). Kultur in vitro dapat dijadikan strategi alternatif untuk memperoleh tanaman yang tepat sehingga dapat mengoptimalkan proses fitoremediasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan absorpsi dan toleransi kultur kalus Talinum paniculatum terhadap paparan kromium (Cr) dan mengetahui konsentrasi kromium (Cr) yang dapat ditoleransi kultur kalus Talinum paniculatum. Penelitian ini dimulai dari inisiasi kalus, subkultur kalus ke dalam media yang mengandung kromium (0,01 – 0,05 ppm), pengamatan morfologi, biomassa kalus, analisis BCF, dan TI. Hasil penelitian membuktikan bahwa kultur kalus Talinum paniculatum mampu mengabsorpsi logam berat kromium sebesar 0,714 - 2,333 dan mampu mentoleransi paparan kromium (Cr) pada konsentrasi 0,01, 0,02, dan 0,03 ppm %T KEMAMPUAN ABSORPSI DAN TOLERANSI KALUS alinum paniculatum (Jacq.) Gaertn TERHADAP PAPARAN KROMIUM SECARA IN VITRO %K Kalus, Talinum paniculatum, Kromium (Cr), Absorbsi, Toleransi Callus, Talinum paniculatum, Chromium (Cr), Absorption, Tolerance %I Universitas Kristen Duta Wacana %L katalog7298 %D 2022