TY - UNPB M1 - skripsi N2 - Tanaman Kepel (Stelechocarpus burahol (Blume) Hook. F. & Thomson) merupakan tanaman yang berkhasiat sebagai deodorant alami, antibakteri, dan pelancar air seni. Namun saat ini populasi kepel masuk dalam kategori conservation dependent, sehingga perlu dilakukan perbanyakan tanaman kepel melalui kultur in vitro. Salah satu faktor keberhasilan kultur in vitro dipengaruhi oleh optimasi jenis ZPT yang digunakan untuk regenerasi eksplan. BAP dan IAA merupakan Zat Pengatur Tumbuh yang berfungsi dalam menginduksi kalus pada eksplan nodus. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengkaji konsentrasi BAP dan IAA yang optimal dalam merangsang pertumbuhan tanaman Kepel secara in vitro. Dalam upaya induksi kalus pada eksplan nodus, digunakan variasi konsentrasi BAP (1,0 ; 2,5 ; 5,0 mg/L) dan IAA (1,0 ; 2,5 ; 5,0 mg/L) yang ditambah dalam media MS dengan masing-masing perlakuan 3 ulangan. Pengamatan pertumbuhan eksplan dilakukan selama 30 hari yang meliputi waktu inisiasi kalus, intensitas kalus, waktu awal muncul browning, dan intensitas browning. Hasil data yang diperoleh kemudian di analisis menggunakan ANOVA. Berdasarkan hasil yang diperoleh, perlakuan BAP 1,0 mg/L + IAA 5,0 mg/L dan BAP 5,0 mg/L + IAA 2,5 mg/L merupakan konsentrasi yang optimal dalam induksi kalus dengan waktu tercepat yaitu 4 Hari Setelah Tanam (HST) dan dihasilkan intensitas kalus optimal sebesar 0,57. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan ANOVA. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan variasi ZPT tidak berbeda signifikan terhadap intensitas kalus, waktu muncul browning, dan intensitas browning. Y1 - 2022/12/03/ ID - katalog7296 TI - PENGARUH KONSENTRASI BAP DAN IAA TERHADAP REGENERASI NODUS KEPEL (Stelechocarpus burahol (Blume) Hook. F. & Thomson) SECARA IN VITRO PB - Universitas Kristen Duta Wacana KW - BAP KW - IAA KW - Kepel (Stelechocarpus burahol) KW - Kultur in vitro AV - restricted A1 - Astrid Ayu Sekar UR - https://katalog.ukdw.ac.id/7296/ ER -