%0 Thesis %9 Masters %A Timotius Lienardy %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Magister Kajian Konflik dan Perdamaian %D 2022 %F katalog:7205 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K Komunitas Basis, Teori Tujuan-Tugas, Persekutuan Doa Lingkungan, GKMI %P 142 %T REVITALISASI PERSEKUTUAN DOA LINGKUNGAN EMPAT DI GKMI KUDUS DALAM RANGKA HIDUP MENGGEREJA SEBAGAI KOMUNITAS BASIS %U https://katalog.ukdw.ac.id/7205/ %X Bagi Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Kudus, peran dari Persekutuan Doa Lingkungan (PDL) sangat penting, khususnya dalam upaya untuk membangun kualitas persekutuan antar warga gereja. PDL diharapkan dapat membangun komunitas yang hangat sekaligus sebagai strategi pemuridan warga gereja yang diharapkan lebih efektif. Karenanya dalam studi ini, penulis meneliti keterkaitan teori Komunitas Basis oleh Margaret Hebblethwaite dan Faktor Tujuan-Tugas sebagai teori Pengembangan Jemaat yang merupakan pemikiran Jan Hendriks dalam rangka mewujudkan PDL, khususnya PDL-4, sebagai komunitas basis yang vital dan menarik. Dengan adanya perhatian pada tujuan dan tugas di dalam komunitas basis, diharapkan warga jemaat akan lebih jelas mewujudkan ciri-ciri komunitas basis dalam melakukan aktivitas praksisnya. Teori-teori lain juga akan penulis gunakan sesuai kemanfaatannya. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara. Dan ketika penulis mengkaji data-data penelitian PDL-4 dengan menggunakan ciri-ciri umum komunitas basis gerejawi, yaitu sebagai bagian inti dari gereja, memfungsikan Alkitab sebagai pusat praksis, partisipatif, unik dan kontekstual, terbuka dan ekumenis, maka penulis mendapati PDL-4 belum sepenuhnya dapat disebut sebagai komunitas basis. Penulis berkesimpulan bahwa bila kelima ciri komunitas basis menjadi tujuan dan tugas yang utama dari PDL-4, maka upaya merevitalisasi PDL-4 akan berjalan baik. Sebagaimana komunitas-komunitas basis yang lain, PDL-4 perlu berfungsi sebagai komunitas basis yang kontektual dan mencoba menjawab persoalan sesuai dengan konteksnya. Pelaksanaan PDL-4 juga perlu mempertimbangkan tipe spiritualitas warga gereja di PDL-4 agar mereka terwadahi secara spiritualitas. Dengan mengembangkan dan merevitalisasi PDL-4 dalam hal-hal di atas diharapkan partisipasi warga gereja di PDL-4 yang ditunjukkan melalui angka kehadiran di kemudian hari dapat meningkat.