%0 Thesis %9 Bachelor %A Claudia Olla Mandayu %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Arsitektur %D 2022 %F katalog:7161 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K Taman Budaya, Kota Pontianak, Sungai Kapuas, Smart City, Critical Regionalism %T PERANCANGAN TAMAN BUDAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT DI KOTA PONTIANAK DENGAN PENDEKATAN CRITICAL REGIONALISM %U https://katalog.ukdw.ac.id/7161/ %X Kota Pontianak merupakan ibu kota provinsi dari Kalimantan Barat yang terdiri dari tiga suku besar yaitu Dayak, Melayu dan Tionghoa yang mengandung banyak kebudayaan di dalamnya serta memiliki potensi wisata sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia dan merupakan bagian dari pengembangan konsep Smart City kota Pontianak yaitu mengembangkan waterfront sebagai wajah kota dan pengembangan objek wisata. Saat ini adat dan kebudayaan local setempat sudah mulai dilupakan sehingga proses pelestarian budaya dan kesenian menjadi terhambat di tambah dengan kurang nya ruang bagi para seniman untuk berkreativitas dan kurangnya edukasi tentang kebudayaan setempat. Oleh karena itu, dengan adanya perancangan Taman Budaya Provinsi Kalimantan Barat diharapkan dapat memenuhi wadah bagi Para seniman local dan dapat menjadi sarana edukasi Kebudayaan bagi wisatawan maupun warga sekitar sehingga adat maupun kebudayaan tidak hilang begitu saja dan dapat mengekspresikan keindahan ragam suku di Kalimantan Barat pada tampilan (wajah) bangunan taman kebudayaan dengan penerapan teori Critical Regionalism dengan penekanan terhadap perancangan bangunan yang di ambil dari tektonika bangunan tradisional setempat dan respon desain terhadap konteks site serta aksesibilitas kendaraan Maupun manusia yang baik serta kebutuhan ruang terpenuhi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan mengamati objek berupa site yang dipilih dan pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, wawancara dan melalui literature. Perancangan Taman Budaya ini menekankan pada tiga permasalahan yaitu terpenuhi kebnutuhan ruang bagi seniman maupun wisatawan dalam desain serta konektivitas antara bangunan dan waterfront city Pontianak, perancangan landscape sebagai ruang public bagi masyarakat dan memperlihatkan keindahan bangunan dengan mengekspresikan tiga suku besar di Kalimantan Barat dari arah kota maupun sungai dengan pendekatan Critical Regionalism.