%0 Thesis %9 Bachelor %A Joseph Bram Pesah Latuary %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Arsitektur %D 2022 %F katalog:7103 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K Lansia Terlantar, Perilaku Lansia, Panti Werdha %T PERANCANGAN PANTI WREDA DENGAN RUANG INTERAKSI SOSIAL DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU %U https://katalog.ukdw.ac.id/7103/ %X Lanjut usia didefinisikan sebagai penurunan, kelemahan, meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan perubahan lingkungan, hilangnya mobilitas dan ketangkasan, serta perubahan fisiologis yang terkait dengan usia. Lansia adalah seseorang yang sudah atau lebih dari berusia 60 tahun baik pria maupun wanita, serta masih aktif dalam beraktivitas dan bekerja ataupun mereka yang sudah tidak mampu untuk mencari nafkahi diri sendiri sehingga bergantung pada orang lain. Salah satu permasalahan umum lansia pada daerah pedesaan ketika jumlah lansia yang bertambah yaitu ketelantaran dalam hal tidak adanya sanak saudara yang mendampingi serta ketergantungan ekonomi pada usia produktif. Permasalahan lain yang terjadi pada lansia itu sendiri adalah ketidakstabilan emosial, mudah tersinggung, rasa kekecewaan dan tidak berguna, mudah mengalami kecemasaan dan depresi serta merasa kesepian, termasuk masalah psikologis dan kebiasaan lama pada yang lansia-lansia yang sudah berada dalam lingkup panti werdha. Perasaan kesepian merupakan masalah yang sering ditemukan pada lansia khususnya pada lansia yang tidak memiliki keluarga, sehingga dapat berpengaruh pada psikologis para lansia. Penurunan kemampuan fisik dan kesehatan karena terjadinya penuaan pada tubuh dapat menjadi keterbatasan bagi lansia untuk tetap bersosialisasi dengan masyarakat luar yang menjadi salah satu penyebab timbulnya perasaan kesepian dan terisolasi sehingga hal ini dapat beresiko pada kesehatan para lansia. Secara umum psikologis dan fisik memiliki kaitan dan dapat saling mempengaruhi, dimana dalam permasalahan di atas psikologis dapat memengaruhi fisik melalui otak dimana otak sendiri merupakan pusat perintah bagi tubuh. Maka daripada itu, dengan memperhatikan masalah psikologis lansia yang dapat mempengaruhi fisik dan juga permasalahan lain yang timbul pada lansia, maka dalam mendesain sebuah panti werdha sebagai tempat tinggal bagi lansia perlu diperhatikan cara untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Dalam mendesain Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha pada Kabupaten Gunugkidul akan menggunakan pendekatan Arsitektur Perilaku, yaitu arsitektur yang perencanaan dan perancangannya berdasarkan pemikiran mendesain suatu bangunan yang nyaman dengan disesuaikan pada karakter atau pola perilaku manusia tanpa mengurangi nilai fungsi bangunan itu sendiri.. Adapun tujuan dari penerapan Arsitektur Perilaku adalah untuk menaikkan kualitas hidup lansia agar tetap hidup bahagia pada masa tuanya.