@unpublished{katalog7102, month = {July}, title = {REDESAIN PASAR TRADISIONAL DI SUB-DISTRIK MASUBISSE, DISTRIK AINARO TIMOR LESTE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU}, author = {Uriel Antonio Soares Cabecas}, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, year = {2022}, abstract = {Pasar tradisional sebagai tempat dimana berkembangnya ekonomi rakyat yang memiliki kelas menegah ke bawah. Tempat bergantung para pedagang yang skala kecil. Pasar tradisional sebagai tempat tumpuan harapan bagi para petani, peternak dan produsen lainnya. Pada wilayah sub-distrik Maubisse adalah bagian dari wilayah administrasi distrik Ainaro yang berada di Timor-Leste, Wilayah ini masih menunjung tinggi tradisi budaya turun-temurun, memiliki iklim yang sejuk karna terletak di dataran tinggi, Maubisse mempunyai potensi penghasilan kebun sangat banyak, setiap musim masyarakat menghasilkan paling banyak sayur dan kopi di wilayah sub-distrik Maubisse, dari hasil panen masyarakat dapat dijual di pasar tradisional Maubisse. Sebelumnya pasar tradisional Maubisse tersebut hanya memiliki fungsi seperti pedagang kios, lapak sayur, lapak daging, toko bagunan dan warung makan. Meningkatnya populasi maubisse setiap tahun sehingga munculnya fungsi-funsi baru pada pasar seperti masyarakat membawa hewan untuk dijual di pasar, dan munculnya pedagang pakaian obral yang sangat membuat ramai di pasar tradisional Maubisse. Pasar tradisional Maubisse juga sebagai tempat transit bagi angutan umum. Keunikan lain masyarakat Maubisse salah satunya adalah adanya tempat pertaruhan ayam yang disebut sebagai (Manu Futu), masyarakat sering membawa ayam ke pasar untuk taruhan. Taruhan ayam di pasar tradisional Maubisse adalah salah satu tempat penghiburan bagi masyarakat setempat. Pada masyarakat Maubisse Setiap pertukaran tahun akan meningkatnya populasi masyarakat. Dengan meningkatnya populasi, setiap rumah tangga akan mencari kebutuhan keluarga masing-masing sehingga munculnya perkembangan pedagang pada pasar tradisional, sehingga munculnya fungsi-fungsi baru seperti zona kering dan zona budaya, akan tetapi ruang pada pasar tradisional tersebut tidak mencukupi untuk pedagang. Pasar tradisional Maubisse juga mengalami kerusakan pada fisik bangunan dan kurangnya ruang untuk pedagang sehingga masyarakat membangun kios-kios kecil di area luar bangunan pasar untuk bisa beraktivitas jual beli setiap hari. Strategi redesain pasar tradisional Mabisse untuk dapat mencapai kenyamanan bangunan agar memberikan manfaat dan meningkatkat nilai jual perdagangan di pasa tradisional Maubisse dengan membangun kembali bangunan pasar yang berfungsional untuk masyarakat pedagang. Semakin berkembangnya masyarakat kota Maubisse baik dari segi umur maupun ekonomi sosial maka masyarakat pedagangpun akan semakin berkembang banyak untuk mencari kebutuhan keluarga masing-masing. Dampak dari perencanaan dalam bidang perkonomian masyarakat akan menimbulkan hal yang positif baik dari masyarakat sosial maupun pendatang terhadap pemerintah.}, keywords = {pasar tradisional, sub-distrik Maubisse, arsitektur hijau, perekonomian pasar}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/7102/} }