%K Pariwisata,UMKM, Arsitektur Ekologi %T PERANCANGAN INTERACTIVE TOURISM FACILITY DI TEMON , KULON PROGO %L katalog7100 %D 2022 %A Clearesta Haridiyani Hajeng P %I Universitas Kristen Duta Wacana %X Perancangan Interactive Tourism Facility Di Temon Kulon Progo Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis Pariwisata di Kulon Progo saat ini terbagi menjadi wisata alam, wisata buatan, wisata budaya, wisata minat khusus, dan desa wisata. Sedangkan di Kecamatan Temon, pariwisata yang berkembang hingga saat ini adalah wisata alam (10 destinasi), wisata buatan (5 destinasi), dan wisata minat khusus (3 destinasi). Melihat kharakteristik pertumbuhan tempat wisata di Kecamatan Temon, dapat digolongkan pada struktur sosial agraris yang mana destinasi wisata yang tumbuh dominan adalah wisata alam. Destinasi dan kegiatan pariwisata merupakan hal penting dalam menarik pada wisatan baik domestik maupun mancanegara untuk mendalami lokalitas suatu daerah yang dapat berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Keberadaan lokasi wisata di Temon tersebar mulai jarak terdekat hingga ke jarak tertentu yang membutuhkan kendaraan khusus atau jasa antar. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa dibutuhkan target pemasaran yang strategis untuk bisa mencapai pasar interlokal. Titik strategis yang memungkinkan untuk kawasan aerotropolis adalah lokasi dekat bandara agar bisa menembus pasar interlokal melalui penumpang pesawat baik domestik maupun mancanegara. Untuk dapat menambah ke jaringan yang lebih luas dan target wisatawan yang semakin beragam, perlu diingat bahwa struktur sosial masyarakat di Kabupaten Kulon Progo adalah agraris. Namun pada kenyataannya, masyarakat yang masih dalam struktur sosial agraris belum melalui tahap perdagangan/ jasa dan industri terlebih dahulu secara intens hingga akhirnya masuk ke tahap aerotropolis.Untuk menguasai pasar interlokal di tahap aerotropolis, masyarakat butuh melewati tahap perdagangan/ jasa dan industri terlebih dahulu dengan matang. Maka dengan adanya fasilitas pariwisata interaktif menggunakan pendekatan arsitektur ekologis dapat memberi ruang adaptasi bagi pedagang, produsen UMKM pada tahap perdagangan/ jasa dan industri serta ruang belajar untuk mendapatkan pengalaman lokalitas setempat bagi wisatawan dalam satu bangunan. Arsitektur ekologis diterapkan sebagai ilmu untuk mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Beberapa poin tentang arsitektur ekologisyang diterapkan pada perancangan antara lain mencerminkan perhatian terhadap lingkungan alam & sumber alam yang terbatas, penciptaan lingkungan yang lebih sedikit mengkonsumsi dan lebih banyak menghasilkan kekayaan alam dan desain diolah dengan memperhatikan aspek iklim, rantai bahan, dan masa pakai material bangunan. Kata Kunci: Pariwisata,UMKM, Arsitektur Ekologi