@unpublished{katalog6985, author = {Agustinus Abednego Nafthalie Hudzon}, year = {2022}, title = {YESUS DALAM LENSA CULTURAL HOMELESSNESS : SEBUAH UPAYA MELIHAT YESUS DALAM LENSA CULTURAL HOMELESSNESS DAN HUBUNGANNYA DENGAN HOSPITALITAS DI DALAM INJIL LUKAS}, month = {August}, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/6985/}, keywords = {Yesus Kristus, Cultural Homelessness, hospitalitas, budaya, orang asing, Christine Pohl, Vivero, Injil Lukas, marginalitas}, abstract = {Dunia yang luas ini dihiasi dengan keragaman yang indah namun kompleks dan penuh dengan tantangan, salah satu keberagaman tersebut dapat ditemukan dalam peradaban manusia yang melahirkan berbagai budaya. Sayangnya di dalam dunia saat ini budaya hanya direduksi menjadi etnisitas saja, budaya sendiri bukan hanya sekadar etnisitas saja melainkan agama, gaya hidup, filosofi dan juga aspek-aspek lainnya. Berdasarkan hal tersebut maka budaya adalah sesuatu yang luas. Ditengah kepelbagaian budaya tersebut ada saja pihak-pihak yang hidup dalam kegamangan karena mengidentifikasikan diri sebagai pribadi yang tidak sesuai maupun berlawanan dengan kriteria penerimaan komunitas sehingga pribadi tersebut menjadi orang asing baik dari perspektif komunitas maupun pribadi. Vivero melihat bahwa pribadi tersebut mengalami fenomena yang disebut cultural homelessness, cultural homelessness bukanlah sebuah hal baru melainkan terjadi dan dapat ditemukan juga di dalam alkitab. Yesus pun mengalami cultural homelessness, namun Yesus merespon kondisinya tersebut dengan mempraktikkan hospitalitas. Yesus yang tidak diterima di berbagai komunitas justru membuka diri-Nya terhadap orang lain dan memberikan penerimaan serta pengakuan terhadap sesama. Injil Lukas menggambarkan pelayanan Yesus sebagai pelayanan berbasis hospitalitas ,akan tetapi hospitalitas saat ini mengalami pergeseran karena dipraktikkan dalam kerangka berpikir dimana tuan rumah perlu memiliki sumber daya yang melimpah dan bernilai tinggi. Refleksi akan Yesus di dalam Injil Lukas melalui lensa cultural homelessness dan kaitannya dengan hospitalitas memunculkan sebuah makna bahwa hospitalitas tidak selalu berkaitan dengan sumber daya materi yang melimpah atau bernilai tinggi melainkan berkaitan dengan pribadi manusia yang memberikan diri sebagaimana adanya bagi orang lain.} }