%I Universitas Kristen Duta Wacana %L katalog6976 %D 2022 %X Perkawinan adalah ikatan suci yang dibuat oleh Allah yang tidak boleh dipisahkan oleh apapun. Namun, kenyataannya perceraian masih dapat terjadi ketika perkawinan sudah tidak dapat dipertahankan. Perceraian sendiri tidak hanya disebabkan oleh satu faktor tunggal sehingga tidak dapat ditentukan satu garis besar permasalahannya. Perceraian sendiri pada kenyataannya juga tidak menyelesaikan apa yang menjadi permasalahan dalam perkawinan yang menyebabkan kehidupan tidak menjadi lebih baik setelah bercerai. Permasalahan masih terus ada bahkan menjadi lebih pelik. Ada kebingungan bagi pasangan yang telah bercerai untuk menentukan sikap dari apa yang dialaminya setelah bercerai, apakah tetap bercerai atau rujuk kembali. Dalam teks Alkitab, 1 Korintus 7:1-11 ada narasi mengenai pandangan Paulus terhadap perceraian dan rujuk kembali dalam konteks jemaat Korintus. Keduanya, fenomena perceraian dan rujuk kembali dengan 1 Korintus 7:1-11 memiliki gaung yang sama mengenai masalah dalam perkawinan. Maka dalam skripsi ini, penulis akan melakukan upaya menafsirkan teks 1 Korintus 7:1-11 dengan pendekatan sosial. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan teks yang paling dekat dengan makna sesungguhnya yang dimaksudkan oleh Paulus sebagai penulis teks dengan cara menggali konteks sosial dari penerima teks tersebut, yaitu jemaat Korintus. Melalui hasil penafsiran tersebut, ditemukan bahwa perspektif Paulus mengenai perceraian dan rujuk kembali tidak dapat dipisahkan dari latar belakangnya sebagai seorang Yahudi, farisi dan rasul Tuhan, serta konteks sosial dari jemaat Korintus itu sendiri. Bagi mereka yang telah bercerai, Paulus memberikan dua pilihan yaitu tetap melajang atau berdamai dengan pasangannya. Penulis berharap dengan adanya skripsi ini dapat menjawab persoalan bagi pasangan Kristen masa kini yang telah bercerai untuk dengan berani menentukan pilihannya. %A Lala Sintya Dewi %T RUJUK KEMBALI SETELAH LAMA BERCERAI PERSPEKTIF PAULUS MENGENAI PERCERAIAN DAN RUJUK KEMBALI: MENAFSIR 1 KORINTUS 7:1-11 DENGAN PENDEKATAN SOSIAL %K Perceraian, rujuk kembali, pendekatan sosial, konteks sosial, Paulus, jemaat Korintus