%L katalog6909 %A Reandy Arvianto Pasiakan 61170225 %K Pantai Glagah, Fasilitas Wisata, Arsitektur Ekologis %D 2022 %X Pantai Glagah merupakan kawasan wisata alam yang terletak di Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo. Kondisi geografis kawasan ini terdiri dari laguna, muara sungai, pemecah gelombang yang eksotis, serta pantai berpasir hitam membuat kawasan ini sangat diminati wisatawan dan menjadikannya objek wisata paling ramai dikunjungi wisatawan di Kulon Progo. Fasilitas wisata yang telah ada terdiri dari rumah-rumah makan, penyewaan perahu wisata, dan toko-toko cenderamata yang dikelola oleh masyarakat setempat. Selain itu kawasan ini termasuk ke dalam kawasan konservasi pohon cemara udang (Casuarina equisetifolia) sebagai upaya mempertahankan pantai dari abrasi. Namun keadaan fasilitas wisata yang ada masih belum tertata secara optimal mewadahi kegiatan wisata, keamanan dan kenyamanan wisatawan, serta belum dirancang untuk merespon konteks dan potensi kawasan sebagai area konservasi, sehingga berdampak negatif pada kepuasan wisatawan yang berkunjung dan keberlanjutan lingkungan alam. Oleh sebab itu diperlukan sebuah pengembangan serta perancangan ulang fasilitas yang meliputi fasilitas atraksi wisata, fasilitas komersial, serta fasilitas penunjang lainnya, dengan memperhatikan kebutuhan wisatawan dan pengelola wisata (masyarakat lokal). Perancangan mempertimbangkan karakter dan potensi tapak sebagai area wisata alam, area konservasi pohon cemara udang, dan area dengan iklim pesisir. Hal ini membuat keberadaan desain tidak lepas dari pengaruh lokal baik sosial budaya maupun lingkungan alam. Perancangan menggunakan pendekatan arsitektur ekologis yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam site, meminimalkan intervensi terhadap lingkungan alam, serta menciptakan hubungan timbal balik antara arsitektur, pengguna, dan lingkungan alam. Hal ini diciptakan melalui pemilihan material lokal yang berkelanjutan, penghematan energi melalui desain pasif dan pemanfaatan energi angin, setra penataan bentuk bangunan dan struktur yang berusaha meminimalkan intervensi bangunan terhadap kondisi eksisting, khususnya untuk mempertahankan keberadaan pohon konservasi. Hal ini menjadikan fasilitas bukan semata-mata menjadi sebuah bangunan fungsional yang mewadahi ativitas wisatawan tetapi juga menjaga keberlangsungan lingkungan alam, serta memberikan ruang berinteraksi antara alam dan manusia melalui arsitektur dengan ruang-ruang atraktif untuk menunjang keindahan alam kawasan. %T Pengembangan Fasilitas Wisata Alam Pantai Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo %I Universitas Kristen Duta Wacana