%T Pusat Pengembangan Sarita sebagai Batik Toraja di Kabupaten Toraja Utara dengan Pendekatan Desain Neo-Vernakular %K Pusat Pengembangan, Sarita, Neo-Vernakular %D 2022 %L katalog6877 %X Kain sarita merupakan salah satu kekayaan budaya yang memiliki nilai yang sangat tinggi bagi masyarakat Toraja. Namun pada zaman sekarang ini kain sarita mulai tidak dikenali oleh masyarakat toraja, terutama pada kalangan muda. Hal ini disebabkan karena kurangnya edukasi dan pengenalan sarita bagi masyarakat Toraja. Di toraja sendiri belum tersedia fasilitas khusus yang mampu menjadi tempat edukasi dan promosi dari kain sarita. Untuk pengrajin sarita sendiri sudah sangat sedikit jumlahnya, bahkan tinggal satu rumpun keluarga yang masih mempertahankan proses pembuatan sarita dengan cara tradisional, sehingga sangat dibutuhkan fasilitas yang berupa tempat edukasi hingga pengembangan sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan permasalahan di atas diharapkan aka nada fasilitas yang mampu menjadi sarana promosi, edukasi, bahkan pengembangan sehingga kain sarita sendiri jauh dari kata punah dan kembali dikenali oleh banyak masyarakat khususnya masyarakat Toraja seiring dengan berkembangnya zaman. Dari permasalahan yang ada dapat disimpulkan Sebagai Perancangan Pusat Pengembangan dan Promosi Sarita di Toraja Utara. Dengan adanya fasilitas ini diharapkan dapat memberikan informasi yang benar terkait sarita, mulai dari sejarah hingga proses pembuatannya bahkan pengembangan sarita sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan begitu diharapkan fasilitas ini dapat menambah pengetahuan bagi pengunjung terlebih khusus terhadap generasi muda Toraja sendiri sehingga mereka paham pentingnya untuk menjaga dan melestarikan kekayaan budaya yang kita miliki. Perancangan Pusat Pengembangan dan Promosi Sarita menggunakan pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular yang tidak hanya menyangkut tentang elemen-elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern tapi juga elemen non fisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, religi dan lain-lain. Dengan tujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk secara empiris oleh sebuah tradisi yang kemudian sedikit atau banyaknya mangalami pembaruan menuju suatu karya yang lebih modern tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisi setempat. %I Universitas Kristen Duta Wacana %A Genvialdo Theodorus Pakiding 61160098