%K Bakteri Asam Laktat, Antimikrobia, Bakteriosin, Glukosa, Pertumbuhan. %D 2022 %A Gracia Baquita Brundi Sarmento Madeira 31170127 %L katalog6837 %I Universitas Kristen Duta Wacana %X Biopreservasi merupakan alternatif pengawetan pengolahan pangan. Bakteriosin merupakan salahh satu senyawa yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat yang berpotensi sebagai biopreservatif. Salah satu optimasi bakteriosin dapat dilakukan dengan mengkaji pengaruh konsentrasi glukosa serta lamanya waktu inkubasi. Penelitian ini berfokus pada optimasi media dan lama inkubasi untuk dapat mengetahui pertumbuhan dan bakteriosin yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan 3 bakteri indikator yaitu Staphylococcus aureus ATCC 25923, Salmonella typhi BPE 122.4 CCA dan Salmonella typhi NCTC 786. Glukosa sebagai sumber karbon diberikan dengan konsentrasi 5 mg/mL, 10 mg/mL, 15 mg/mL dan 20 mg/mL dengan waktu inkubasi 24 jam, 36 jam, 48 jam dan 72 jam. Metode yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan adalah spektrofotometri. Agar-well diffusion assay digunakan untuk uji aktivitas antibakteri dan uji bakteriosin. Analisis data menggunakan ANOVA untuk melihat perbedaan signifikannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cell Free Culture Supernatan (CFCS) dari BAL Pr 4.3L terbukti mampu menghambat ketiga bakteri indikator. Staphlococcus aureus ATCC 25923 mempunyai daya hambat kuat yang paling tinggi sabagai antibakteri dan bakteriosin. Hasil ini dapat digunakan sebagai informasi untuk penggunaan BAL pada industri makanan. %T PENGARUH KONSENTRASI GLUKOSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN DAYA HAMBAT BAKTERIOSIN OLEH BAKTERI ASAM LAKTAT DARI IKAN PEDA