TY - THES Y1 - 2022/03/12/ M1 - skripsi N2 - Masyarakat Urutsewu sudah bertahun-tahun memperjuangkan lahan tempat mereka bekerja dari klaim sepihak yang dilakukan oleh pihak TNI AD dan juga dari rencana penambangan pasir besi. Berbagai upaya telah mereka lakukan baik itu berupa aksi langsung maupun dengan cara menempuh jalur hukum. Upaya yang mereka lakukan untuk memperjuangkan lahan tersebut kemudian menimbulkan korban karena adanya penindasan struktural. Menurut Choan Seng Song, Pemerintahaan Allah adalah milik mereka yang termarjinalkan. Akan tetapi Pemerintahaan Allah bukanlah sebuah pemberian cuma-cuma melainkan sesuatu yang harus di perjuangkan oleh mereka yang termarjinalkan itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau konteks konflik agraria yang ada di Urutsewu dengan menggunakan perspektif teologi kaum marginal yang dirancang oleh Choan Seng Song. Dengan menggunakan tinjauan literatur, penyusun menjelaskan pemikiran Choan Seng Song dan juga konteks konflik agraria yang terjadi di Urutsewu. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa memang ada upaya marjinalisasi yang dilakukan terhadap masyarakat Urutsewu dan karena itu mereka adalah pihak yang termarjinalkan. Kondisi yang demikian nyatanya tidak membuat masyarakat Urutsewu diam saja, melainkan justru tetap memperjuangkan apa yang seharusnya menjadi miliki mereka. Berdasarkan fakta tersebut penulis menarik kesimpulan bahwa Pemerintahaan Allah yang Choan Seng Song jelaskan, menjadi nyata di dalam perjuangan yang dilakukan oleh masyarakat Urutsewu. EP - 74 ID - katalog6770 AV - restricted TI - TEOLOGI KAUM MARGINAL MENURUT CHOAN SENG SONG : TINJAUANNYA TERHADAP KONFLIK AGRARIA DI URUTSEWU PB - Universitas Kristen Duta Wacana KW - Pemerintahan Allah KW - Marjinal KW - Konflik agaria KW - Urutsewu UR - https://katalog.ukdw.ac.id/6770/ A1 - 01170099, Daizon Fergrinov Pattinasarany ER -