%0 Thesis %9 Bachelor %A 01170088, Mety Elizabeth Agustin %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Filsafat Keilahian %D 2022 %F katalog:6766 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K Relasi antar umat beragama, Dialog, Dialog Interreligius, Dialog Kehidupan, Kerterbukaan umat beragama, Aktualisasi alumni SLI %P 67 %T DIALOG INTERRELIGIUS SEBAGAI DIALOG KEHIDUPAN : REFLEKSI TERHADAP KIPRAH SEKOLAH LINTAS IMAN YOGYAKARTA DAN PARA ALUMNINYA BERDASARKAN PEMIKIRAN DIALOG INTERRELIGIUS ARMADA RIYANTO %U https://katalog.ukdw.ac.id/6766/ %X Indonesia memiliki masyarakat yang beranekaragam, salah satunya kehidupan antar umat beragama. Perbedaan antar agama memberikan dampak positif dan dampak negatif. Kedua dampak ini dapat dijembatani dengan melakukan dan menghidupi dialog sebagai bahasa baru dalam komunikasi umat beragama di Indonesia. Pemikiran Dialog Interreligius oleh Armada Riyanto adalah salah satu yang mendekati dengan konteks kehidupan antar umat beragama di Indonesia. Melalui tulisannya, Riyanto mengungkapkan perlunya melakukan konsientisasi dialog untuk calon pemuka agama di Indonesia sebagai upaya keterbukaan antar umat beragama. Penulis melihat Sekolah Lintas Iman Yogyakarta (SLI Yogyakarta) adalah salah satu model kegiatan dari kerjasama empat lembaga (Fakultas Teologi UKDW Yogyakarta, Fakultas Wedabhakti USD, Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam Sunan Kalijaga, dan Interfidei) yang memberikan wadah untuk mengalami secara langsung proses dialog tersebut. Harapannya setelah lulus peserta akan menyadari pentingnya ruang perjumpaan, keterlibatan diri, kebersamaan, kedewasaan iman, serta keterbukaan dalam proses dialog. Proses dialog yang baik akan mendorong umat beragama lebih dewasa dan terbuka dalam berkomunikasi juga penghayatan imannya. SLI mendorong peserta untuk mengalami ruang-ruang perjumpaan dialog, sehingga setelah lulus mereka dapat mengalami transformasi dan menunjukkan partisipasi dan aktualisasi diri mereka untuk membangun relasi antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat. Berdasarkan hasi penelitian melalui wawancara perwakilan para alumni SLI, penulis menyadari bahwa dasar dari proses dialog interreligius bagi umat beragama adalah dialog kehidupan. Dialog kehidupan mendorong masyarakat (tidak hanya terbatas pada pemuka agama) untuk dapat merealisasikan dialog secara konkret ditengah kehidupan umat beragama.