%L katalog6744 %I Universitas Kristen Duta Wacana %T Yesus Sebagai Manusia Dialogis: Penggambaran Tokoh Yesus Di Dalam Injil Matius Melalui Pemikiran Mikhail Mikhailovich Bakhtin %K Yesus, dialogis, manusia, gambaran, Bakhtin, Matius, paradoks, polifoni %A Eko Iswanto 50180042 %X Yesus Kristus merupakan tokoh sentral di dalam kekristenan. Pembicaraan mengenai sosok ini senantiasa melibatkan dua macam perspektif yaitu kemanusiaan dan keilahian-Nya. Dalam sejarah perkembangannya, tak sedikit orang Kristen yang relatif lebih menghayati keilahian Yesus daripada kemanusiaannya. Padahal idealnya, kedua dimensi itu bisa senantiasa dipercakapkan secara seimbang. Oleh karena itu, pembacaan gambaran diri Yesus dari perspektif kemanusiaannya menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan. Hal yang menjadi pijakan utama adalah kenyataan bahwa Yesus sekalipun memiliki dimensi ilahi, namun dia juga adalah manusia seutuhnya. Sebagai seorang manusia, Yesus tidak bisa melepaskan diri dari prinsip-prinsip yang berlaku atas kehidupan manusia, salah satunya bahwa manusia senantiasa menjalani kehidupannya secara dialogis dalam perjumpaan dengan pihak yang lain. Prinsip tersebut diperkenalkan oleh Mikhail Mikhailovich Bakhtin melalui teori dialogisme. Melalui dialogisme, Bakhtin menunjukkan bahwa di dalam sebuah cerita terdapat nuansa polifonik, yaitu adanya banyak suara dan perspektif yang saling bercakap-cakap membangun makna dalam setiap perjumpaan dan dialog yang terjadi di sepanjang alur cerita. Dengan demikian sepanjang alur cerita, makna selalu bergerak dan berdialog, tidak ada makna yang bersifat tunggal, maupun bersifat tetap. Ketika pandangan Bakhtin tentang dialogisme ini digunakan untuk membaca cerita tentang kehidupan Yesus, khususnya di dalam Mat. 8:1-18:35, ditemukanlah berbagai macam gambaran tentang Yesus yang saling berdialog, beririsan satu sama lain dan terus bergerak sepanjang alur cerita layaknya sebuah karnaval. Gambaran Yesus yang dialogis bertaburan di sepanjang teks yang dibaca, bahkan sempat pula membentuk sebuah gambaran yang bersifat dialogis-paradoksal di dalam situasi mesias rajani yang akan mati dengan Anak Manusia yang adalah Anak Allah. Penemuan gambaran Yesus yang demikian, bermanfaat untuk bisa memaknai kehidupan yang seringkali bersifat paradoksal namun juga dialogis. Dalam konteks beriman kepada Yesus, alih-alih menyelesaikan paradoks, beriman kepada Yesus justru mengundang untuk menjalani kehidupan yang paradoksal secara dialogis. %D 2022