@phdthesis{katalog6672, author = {Meliana Julistiani 41170117}, year = {2021}, title = {PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP STATUS GIZI BALITA YANG DIRAWAT DI RSUD KOTA BANJAR JAWA BARAT TAHUN 2018-2020}, month = {November}, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, keywords = {ASI eksklusif, status gizi balita, faktor risiko balita, pekerjaan orang tua.}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/6672/}, abstract = {Masalah pada gizi dapat mengganggu tumbuh kembang dari balita. Setengah dari balita di Indonesia, atau sebanyak 53,4\% mengalami masalah gizi yang terdiri atas stunting, gizi buruk, kurang, dan gemuk. Kurang optimalnya pemberian ASI eksklusif dapat menjadi penyebab maraknya permasalahan pada status gizi balita di Indonesia. Pemberian ASI secara eksklusif kepada bayi 0-6 bulan merupakan salah satu upaya untuk menunjang status gizi pada usia balita. Proporsi pemberian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai target yang diharapkan. Baru sebanyak 37,3\% bayi di Indonesia yang mendapatkan ASI secara eksklusif. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap status gizi balita di RSUD Kota Banjar Jawa Barat. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah studi cross sectional. Sampel penelitian ini diambil dari 50 rekam medis anak RSUD Kota Banjar Jawa Barat menggunakan purposive sampling. Data akan dianalisis dengan uji chi-square dengan taraf signifikansi 0,05 dan dilanjutkan dengan uji regresi logistik. Hasil : Analisis bivariat dengan uji chi square menunjukan terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif terhadap status gizi balita di RSUD Kota Banjar Jawa Barat (p = 0,000) (OR = 14,286). Analisis multivariat dengan uji regresi logistik menyatakan pemberian ASI eksklusif berpengaruh terhadap status gizi balita di RSUD Kota Banjar Jawa Barat (p = 0,001). Usia, jenis kelamin dan penyakit infeksi tidak berpengaruh terhadap status gizi balita di RSUD Kota Banjar Jawa Barat. Pekerjaan orang tua tidak dapat dianalisis karena adanya keterbatasan data. Kesimpulan : Pemberian ASI eksklusif berpengaruh terhadap status gizi balita di RSUD Kota Banjar Jawa Barat} }