%X Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak mengalami peristiwa kebencanaan sehingga mendorong pemerintah untuk memiliki beberapa skenario persiapan untuk menghadapi bencana baik untuk kelompok maupun perorangan. BNPB menyebutkan bahwa salah satu proses mitigasi bencana secara mandiri adalah dengan menyiapkan Tas Siap Minggat untuk dibawa sebagai alat bantu untuk menyimpan beberapa barang-barang kebutuhan pada saat berada 72 jam baik itu diluar rumah ataupun sedang berada di posko pengungsian. Penelitian dilakukan dengan metode Kualitatif melalui wawancara, observasi, dan studi literatur oleh penulis terhadap para lansia di Dusun Kalitengah Lor, hasil informasi menunjukkan bahwa para Lansia di Dusun Kalitengah Lor belum melakukan proses mitigasi secara mandiri dengan baik. Hal tersebut terlihat dari barang-barang yang dibawa oleh lansia belum sesuai dengan standar yang dianjurkan oleh BNPB. Para lansia tidak memenuhi rekomendasi tersebut karena merasa kerepotan pada saat mempersiapkan dan membawa. Maka dari itu tujuan dari pengembangan desain produk ini adalah membuat Tas Siaga Bencana yang dapat memfasilitasi barang utama pengungsi namun tetap menerapkan pendekatan inklusi berupa komponen penggerak yaitu roda pada tas sehingga dapat digunakan oleh para kelompok rentan khususnya lansia saat mengungsi. Produk ini terbuat dari material kain dinir agar tahan air, kokoh dan tahan lama. Tas memiliki slot didalam sehingga pengguna dapat mengorganisir barang-barang pengungsi seperti, dokumen, pakaian, perbekalan makan dan minum. %A Michael Tarigan 62170055 %K Bencana, Erupsi gunung berapi, Lansia, Tas siaga bencana Keywords: Disaster, Disaster Preparedness Bag, Elderly, Volcanic eruption %T PENGEMBANGAN TAS KEBENCANAAN UNTUK PENGUNGSI ERUPSI GUNUNG BERAPI DENGAN PENDEKATAN DESAIN INKLUSI STUDI KASUS PENGUNGSI DUSUN KALITENGAH LOR YOGYAKARTA %L katalog6595 %D 2021 %I Universitas Kristen Duta Wacana