TY - THES N2 - Kesetaraan gender bukan lagi topik yang baru untuk dunia sekarang ini, termasuk dalam gereja. Topik tentang kesetaraan gender sudah menjadi bahan percakapan dan diskusi yang biasa dilakukan dalam gereja. Sekalipun demikian di sana sini masih saja terjadi ketidakadilan dan diskriminasi berbasis gender, dan yang paling sering menjadi korbannya adalah kaum perempuan. Perempuan sering mengalami disriminasi dalam mengaktualisasikan dirinya. Ruang geraknya menjadi sangat terbatas untuk berperan di ranah publik. Karya ilmiah ini berupaya untuk menggumuli perihal kesetaraan gender tersebut secara khusus di jemaat Ebenhaezer Warnosari. Ketimpangan gender menjadi realita yang dihadapi jemaat, di mana perempuan kurang berperan dalam pelayanan secara khusus dalam kepemimpinan. Kondisi ketimpangan tersebut disebabkan oleh sistem patriarkhal yang mewujud dalam aspek budaya dan teologi yang pada kenyataannya telah mempengaruhi paradigma perempuan. Kaum perempuan memberikan penghargaan yang tinggi kepada laki-laki dan menempatkan diri mereka pada posisi yang rendah. Paradigma seperti ini membuat kaum perempuan menghindar dari arena kepemimpinan karena berpikir yang pantas menjadi pemimpin dalam gereja adalah laki-laki, sedangkan perempuan sebagai yang dipimpin. Dalam konteks tersebut betapa pentingnya membangun paradigma kesetaraan gender di jemaat Ebenhaezer Warnosari. Dengan paradigma kesetaraan gender maka perempuan dan laki-laki dapat menunjukkan peran mereka baik di tengah keluarga juga dalam persekutuan jemaat. M1 - masters Y1 - 2019/07// ID - katalog653 EP - 105 KW - Kesetaraan Gender KW - Diskriminasi KW - Patriarkhal KW - Budaya KW - Teologi. PB - Universitas Kristen Duta Wacana TI - MEMBANGUN PARADIGMA KESADARAN GENDER DI JEMAAT GPID EBENHAEZER WARNOSARI AV - restricted A1 - 51150011, Olga Joice Walangitan UR - https://katalog.ukdw.ac.id/653/ ER -