%X Bambu petung (Dendrocalamus asper) menjadi komoditas tanaman berkayu unggulan karena keistimewaan visual dan fungsinya. Bambu petung banyak tumbuh di daerah tropis. Daya tarik batang bambu yang khas tentu memikat peminatnya, karena itu ketersediaan bambu petung selalu diperlukan. Salah satu cara budidaya bambu petung adalah dengan kultur in vitro. Masalah pencoklatan (browning) masih menjadi hambatan utama pada kultur in vitro khususnya pada bambu petung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan senyawa antioksidan dalam media terhadap penekanan browning. Konsentrasi yang ditambahkan yaitu ekstrak tomat 100 mg/L ; 150 mg/L ; 200 mg/L , asam askorbat 100 mg/L; 150 mg/L; 200 mg/L, kombinasi 100 mg/L ; 150 mg/L ; 200 mg/L yang dicampur pada arang aktif 0,5 g/L. Hasil pengamatan selama 14 hari diolah melalui uji ANOVA. Penambahan zat antioksidan berpengaruh dalam menekan browning. Konsentrasi optimal zat antioksidan pada media yaitu pada ekstrak tomat 150 mg/L dengan tingkat browning terendah sebesar 25% yang muncul di hari ke-9. %T OPTIMASI SENYAWA ANTIOKSIDAN SEBAGAI PENGHAMBAT BROWNING PADA TAHAP INISIASI KULTUR IN VITRO BAMBU PETUNG (DENDROCALAMUS ASPER) %I Universitas Kristen Duta Wacana %L katalog6504 %A Astrid Helena 31170129 %K Bambu, Anti browning, Browning, Kultur in vitro. %D 2021