@phdthesis{katalog6492, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, month = {November}, title = {UJI AKTIVITAS DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL CURCUMA XANTHORRHIZA DAN BAKTERIOSIN BIFIDOBACTERIUM LONGUM TERHADAP SALMONELLA TYPHI}, author = {Jessika Ilham 31170108}, year = {2021}, abstract = {Temulawak merupakan salah satu kekayaan biodiversitas tumbuhan herbal yang terbukti bersifat antimikrobia. Bakteriosin dari BAL telah dimanfaatkan sebagai bio-preservative karena kandungannya yang bersifat aantimikrobia sehingga mampu menghambat bakteri pembusuk makanan dan patogen lainnya. Kombinasi kedua senyawa antimikrobia tersebut dapat menjadi perpaduan yang baik sebagai agen biokontrol bakteri patogen penyebab foodborne disease. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa antibakteri dari ekstrak etanol temulawak yang berperan dalam menghambat bakteri S,typhi, mengetahui daya hambat yang dihasilkan oleh bakteriosin B.longum terhadap S.typhi dan menganalisis efektivitas daya hambat dari uji kombinasi dengan agen antibakteri tunggal. Penelitian diawali dengan screening fitokimia ekstrak temulawak, isolasi bakteriosin B.longum dengan metode CFCS, uji difusi cakram, Minimum Inhibitory Concentration dan Minimum Bactericidal Concentration. Aktivitas daya hambat dari perlakuan masing-masing terekspresikan dengan diameter zona hambat pada uji difusi, optical density pertumbuhan S.typhi pada uji MIC dan screening ada/tidaknya pertumbuhan S.typhi pada uji MBC. Ekstrak etanol temulawak teridentifikasi mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, terpenoid dan fenol sebagai senyawa antibakteri. Senyawa antibakteri tersebut berperan dalam menghambat dan meniadakan bakteri S.typhi pada konsentrasi minimal 12.5 \% (v/v). Senyawa bakteriosin B.longum memberikan penghambatan yang efektif pada konsentrasi 50\%. Pada kombinasi antara ekstrak dan bakteriosin didapati adanya penghambatan tertinggi bahkan meniadakan bakteri S.typhi pada perbandingan konsentrasi dalam kombinasi 50\% : 100\% pada volume 1:2 dan 2:1 (ekstrak:bakteriosin (v/v)). Baik pada ekstrak etanol temulawak dan bakteriosin B.longum tunggal serta kombinasi keduanya didapati adanya aktivitas penghambatan terhadap S.typhi. Pada perlakuan kombinasi terbukti lebih efektif dalam meniadakan pertumbuhan S.typhi (p{\ensuremath{<}}0.05).}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/6492/}, keywords = {Salmonella typhi, Temulawak, B.longum, Antibakteri, Daya hambat} }