eprintid: 6203 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 232 dir: disk0/00/00/62/03 datestamp: 2022-02-08 01:38:19 lastmod: 2022-02-08 01:38:19 status_changed: 2022-02-08 01:38:19 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: 01160014, Dea Emilia Sarlotha Plaikoil creators_id: deaplaikoil@gmail.com contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Listijabudi, Daniel K. corp_creators: Universitas Kristen Duta Wacana title: KETIDAKADILAN GENDER TERHADAP PEREMPUAN DALAM TRADISI KAWIN TANGKAP DI SUMBA ispublished: pub subjects: BR subjects: HQ divisions: pend_teologi full_text_status: restricted keywords: Kekerasan, Ketidakadilan, Kawin tangkap, Perempuan, Galtung abstract: Seiring berkembangnya stereotipe terhadap perempuan sebagai manusia yang lemah, emosional, dan irasional, mengantarkan kaum perempuan sebagai pribadi yang seringkali diasingkan dalam lingkungan sosial dan menempatkan perempuan sebagai kelompok yang rentan menjadi korban kekerasan. Salah satu penyebab perempuan rentan terhadap kekerasan ialah budaya patriarkat yang memberikan kuasa atau posisi lebih tinggi kepada laki-laki.Menurut Galtung, relasi kekuasaan yang terbentuk dalam relasi-relasi sosial di tengah masyarakat dapat menyebabkan penindasan, eksploitasi, manipulasi bahkan kekerasan. Galtung mengelompokkan kekerasan ke dalam tiga bentuk yakni kekerasan langsung, struktural dan kultural. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam budaya juga terdapat kekerasan. Namun kekerasan dalam budaya biasanya tidak dianggap sebagai kekerasan melainkan sebagai hal yang wajar karena timbul dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Salah satunya ialah jenis perkawinan “kawin tangkap” di Sumba. Dalam tradisi ini perempuan dipaksa untuk bungkam terhadap kekerasan yang dialaminya karena ditutupi oleh sistem budaya. Dalam praktek kawin tangkap di Sumba, menunjukkan para korban mengalami bentuk ketidakadilan seperti marginalisasi, subordinasi, stereotipe, kekerasan, dan beban kerja ganda. Keberhasilan perempuan untuk lepas dari kawin tangkap tentunya didasari oleh kesadaran bahwa kawin tangkap hanya akan membawa kerugian bagi perempuan. Perempuan tidak selamanya harus pasif dan tunduk pada sistem yang justru merugikan dirinya. Perempuan-perempuan yang menjadi korban kawin tangkap sebenarnya bisa melepaskan diri, yang diperlukan adalah dukungan dari keluarga, masyarakat, dan gereja. date: 2021-07-31 date_type: published pages: 67 institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Teologi thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: 01160014, Dea Emilia Sarlotha Plaikoil (2021) KETIDAKADILAN GENDER TERHADAP PEREMPUAN DALAM TRADISI KAWIN TANGKAP DI SUMBA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana. document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/6203/1/01160014_bab1_bab5_daftar%20pustaka.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/6203/2/01160014_bab2%20s.d%20bab4_lampiran.pdf