%0 Thesis %9 Bachelor %A 72170125, Adrian Paskalis %A Universitas Kristen Duta Wacana, %B Sistem Informasi %D 2021 %F katalog:6185 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K Pengujian automasi, Automation Testing, Equivalance Partitions, Testing, BlackBox Testing %P 46 %T PENERAPAN METODE EQUIVALENCE PARTITION DALAM OTOMASI PENGUJIAN WEBSITE ECOMMERCE PRODUK VIRTUAL %U https://katalog.ukdw.ac.id/6185/ %X Seiring perkembangan teknologi, dari konvensional hingga online banyak perusahaan mengembang website e-commerce untuk menggapai pelanggannya, salah satunya ialah PT. XYZ pada khususnya website e-commerce produk virtual yang melayani pembayaran pulsa, listrik, PBB, BPJS, dsb. Menjaga kualitas dari website e-commerce merupakan hal yang penting harus dilakukan oleh perusahaan terkait sehingga, diperlukan pengujian pada website e-commerce. Sebelumnya pengujian website e-commerce masih dilakukan secara manual, namun masih ditemui beberapa kekurangan yaitu, pengujian sederhana yang dilakukan berulang-ulang, scenario pengujian yang banyak dengan dilakukan oleh beberapa tim Quality Assurance (QA) bersamaan, dan kesalahan manusia akibat kejenuhan. Maka penulis akan meneliti pengujian automasi guna mengurangi kekurangan tesebut. Sistem pengujian automasi yang diteliti menggunakan merupakan pengujian Black Box dengan metode Equivalance Partitions, yang bermanfaat untuk mengurangi jumlah kasus uji dengan membagi kelas-kelas partisi, yaitu kelas valid dan kelas tidak valid. Sistem pengujian automasi akan menguji website e-commerce berdasarkan tampilan antarmuka dan uji fungsionalitas pada fitur-fitur yang ada. Keberhasilan dari sistem pengujian akan ditentukan berdasarkan kalkulasi evaluasi keberhasilan test case yang diekseskusi Berdasarkan hasil penerapan metode Equivalance Partitions pada pengujian automasi website e-commerce studi kasus kali ini, tidak ditemukannya bug/errors dan tingkat keberhasilan test case yang dieksekusi 97,53% dan test case metode Equivalance Partitions 100%. Sistem pengujian automasi ini, dapat menjawab kekurangan pengujian manual, pengujian yang berulang , jumlah scenario dan penguji yang banyak, telah diatasi dengan satu sitem pengujian serta dapat meminimalkan human errors akibat kejenuhan.