@mastersthesis{katalog5550, title = {AJARAN KESELAMATAN GEREJA KRISTEN JAWA DAN ETOS PENGUSAHA GKJ DI KOTA SEMARANG}, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, month = {November}, author = {Teguh Prasetyo Adi 50110297}, year = {2014}, keywords = {Max Weber, Protestan, Calvin, Peitisme, Semangat kapitalisme, Pengusaha, Etos, Ajaran, PPAGKJ}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/5550/}, abstract = {Max Weber melalui tulisannya, Etos Protestan dan Semangat Kapitalisme menemukan keselarasan antara semangat kapitalisme waktu itu dengan ajaran (panggilan, predestinasi, dan kemuliaan Allah) dan etos Protestan (inner-wordly ascetism) yang pada akhirnya meningkatkan kapital. Dengan demikian terdapat hubungan yang positif antara ajaran, etos dan produktivitas ekonomi. Gereja-gereja Kristen Jawa sebagai salah satu gereja Prostestan, memiliki ajaran yang tertuang dalam Pokok-pokok Ajaran Gereja Kristen Jawa dengan tekanan pada aspek keselamatan (soteriologi) sebagai buah pergumulan teologis yang terentang jejak-jejaknya sejak Calvin dan Calvinisme yang dibawa oleh badan misi maupun misi perseorangan dan ketika sampai di Indonesia membawa pengaruh pietisme yang dominan pada aspek individual. Sementara itu, pada saat sekarang terdapat warganya yang berprofesi sebagai pengusaha terutama yang berdomisili di daerah perkotaan, di samping mereka yang berprofesi sebagai petani, pegawai maupun buruh. Sebagaimana profesi lainnya, keputusan dan proses mereka menjalani profesi sebagai pengusaha dipengaruhi oleh (dan mempengaruhi) berbagai faktor yang tercermin dari sikapnya sehari-hari maupun dalam bekerja yang pada akhirnya membentuk etos. Salah satu yang membentuk etos adalah keyakinan yang bersumber dari ideologi atau ajaran, termasuk ajaran gereja, sebagaimana yang dikemukakan Weber. Tulisan ini hendak melihat hubungan antara ajaran keselamatan dalam PPAGKJ dan etos pengusaha GKJ di kota Semarang serta membandingkan relevansinya dengan pernyataan Weber tentang hubungan positif antara etos Protestan, semangat kapitalisme dan produktivitas kerja.} }