%I Universitas Kristen Duta Wacana %L katalog5549 %D 2014 %A Oktovina M.L. Labetubun 50110290 %X Diskriminasi dan subordinasi peran antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan bergereja, misalnya dalam hal pengambilan keputusan, yang didominasi oleh laki-laki, merupakan topik yang masih digumuli oleh perempuan pendeta dalam konteks kehidupan bergereja di GPM. Penulis meneliti bagaimna perempuan pendeta di Klasis Kota dan Pulau Ambon memaknai relasi kepemimpinan gereja dan sejauh mana mereka terlibat dan dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan di tingkat jemaat, klasis dan sinode. Terkait hal tersebut, pemahaman perempuan pendeta terhadap teks Alkitab yang sering digunakan untuk mendukung dan menolak keterlibatan aktif perempuan dalam gereja menjadi penting untuk diketahui. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metodologi kualitatif dengan yakni menggali dan menganalisa pemahaman Perempuan Pendeta di Klasis Kota Ambon dan Klasis Pulau Ambon tentang 1 Korintus 14:34-35 dan Galatia 3:28. Legitimasi terhadap teks Alkitab yang membatasi, meng-subordinasi dan memarginalkan peran dan kedudukan perempuan dalam gereja telah menjadikan perempuan sebagai korban penindasan dan ketidakadilan selama berabad-abad. Pengalaman perempuan tidak mendapatkan tempat dalam hirarki gereja yang didominasi oleh laki-laki. Teks-teks yang bernada misoginis maupun teks yang mengapreasiasi dan yang memberi penguatan terhadap perempuan, terutama 1 Korintus 14:34-35 dan Galatia 3:28 perlu ditafsirkan kembali dengan menggunakan perspektif feminis sehingga dapat memberi kontribusi bagi relasi yang adil gender antara laki-laki dan perempuan. Pendekatan hermeneutika feminis dipakai untuk menganalisis konteks kedua teks tersebut. %T PEREMPUAN DAN KEADILAN GENDER PEMAHAMAN 1 KORINTUS 14:34-35 DAN GALATIA 3:28 DARI PERSPEKTIF FEMINIS DAN KONTRIBUSINYA BAGI PEREMPUAN PENDETA DI GPM %K Perempuan, Pendeta, Feminis, Penafsiran, 1 Korintus 14:34-35, Galata 3:28