@mastersthesis{katalog5501, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, month = {July}, author = {Wattanabe Pasaribu 50110305}, year = {2014}, title = {TINDAKAN PASTORAL TERHADAP ANGGOTA JEMAAT YANG SALA LANGKA : STUDI PASTORAL TERHADAP PELAKSANAAN DISIPLIN GEREJA DI HKBP}, keywords = {Pastoral, HKBP}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/5501/}, abstract = {Tindakan Pastoral terhadap Anggota Jemaat yang sala langka (Studi Pastoral terhadap Pelaksanaan Disiplin Gereja di HKBP) Pelayanan pastoral adalah salah satu urat nadi dalam kehidupan gereja. Salah satu tugas panggilan gereja adalah, sebagai gembala untuk menggembalakan setiap anggota jemaat. Setiap anggota jemaat memiliki pergumulan atau persoalan yang dihadapi dalam kehidupannya. Gereja dipanggil untuk menolong setiap anggotanya untuk menguatkan, mendorong dan bersama-sama menemukan jalan keluar dari suatu pergumulan. Salah satu persoalan yang dihadapi oleh gereja adalah persoalan sala langka yang dilakukan oleh anggota jemaat pemuda. Sala langka adalah hubungan seksual pra-nikah. Ajaran gereja mengatakan, bahwa hal itu merupakan dosa. Gereja HKBP melihat dosa sala langka merupakan dosa besar yang perlu ditangani secara khusus. Selama ini, penanganan terhadap anggota jemaat yang terlibat dalam dosa sala langka adalah dengan melakukan siasat gereja. Mereka tidak lagi dianggap sebagai anggota jemaat tetap yang mendapatkan bentuk-bentuk pelayanan gereja sampai mereka kembali meminta untuk masuk menjadi anggota jemaat penggembalaan. Tesis ini mencoba membedah secara pastoral pelaksanaan disiplin gereja berupa pengucilan terhadap anggota jemaat yang melakukan sala langka. Melalui pendekatan pastoral, disiplin pengucilan terhadap anggota jemaat bukanlah suatu solusi yang terbaik, karena hanya akan berpusat dalam menjaga kekudusan gereja. Tindakan pastoral yang dibutuhkan dalam menangani suatu persoalan adalah, tindakan pastoral yang holistik. Gereja hadir sebagai saudara yang melakukan fungsi pastoral untuk menolong segala aspek kehidupan anggota jemaat. Bentuk disiplin gereja sebaiknya dikemas dalam bentuk pelayanan yang holistik yang teraktualisasi dalam bentuk pembimbingan, pengampunan dan penerimaan.} }