%A DAVID CORNELIUS SIHOMBING 01130031 %X Paham Allah yang bersifat Trinitaris merupakan paham yang dianut oleh kekristenan dan gereja-gereja. Unsur-unsur yang berkenaan dengan paham Trinitaris dapat dijumpai di dalam Alkitab. Di sisi lain, ada paham Trinitaris yang sudah menjadi dogma/doktrin, yang dikenal sebagai Trinitas. Matius 28:19 adalah salah satu data yang dapat menampilkan wujud Trinitaris yang alkitabiah, di samping data ini juga rawan dipahami sebagai Trinitas. Kesimpulan penafsiran Sosio-Retorik terhadap Matius 28:16-20 menyatakan bahwa Matius tidak hendak berbicara tentang Trinitas. Kehadiran ketiga nama dalam Matius 28:19 merupakan wujud relasi antara ketiga nama. Yesus sebagai Anak di dalam dogma/doktrin Trinitas dipahami sebagai Allah Anak, padahal sesungguhnya Ia tidak pernah menjadi Allah karena Ia memang bukan Allah. Adapun, Alkitab tidak pernah menyebutkan Yesus sebagai Allah atau Allah Anak. Penafsiran Sosio-Retorik terhadap Matius 28:16-20 yang juga disertai dengan analisa terhadap keseluruhan Injil Matius telah mengidentifikasi dan memverifikasi bahwa Yesus sepenuhnya berbeda dari Allah. Yesus sebagai Tuhan adalah wujud kepengakuan umat Kristiani terhadap kebangkitan dan kuasa-Nya. Jadi, meski Ia adalah Tuhan bagi umat Kristiani, Ia tidak menjadi Allah %I Universitas Kristen Duta Wacana %T TEOLOGI TRINITARIS: SEBUAH UPAYA PENAFSIRAN SOSIO-RETORIK TERHADAP MATIUS 28:16-20 %K Trinitaris, Injil Matius, Metode Sosio-Retorik, Kekristenan, Alkitab, Yesus, Anak Allah, Kesejajaran, Relasi, Tiga Nama. %L katalog539 %D 2018