@phdthesis{katalog5272, title = {PERBANDINGAN PERBAIKAN SEVERITAS NYERI DAN STATUS FUNGSIONAL HARIAN PADA PASIEN NYERI PUNGGUNG BAWAH AKUT NON-SPESIFIK YANG DIBERIKAN KOMBINASI IBUPROFEN DAN EPERISONE HCL DENGAN IBUPROFEN}, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, author = {Arthuro Krilson Sabana 41160067}, year = {2021}, month = {February}, keywords = {Eperisone hcl, Nyeri punggung bawah akut, Status fungsional harian, Ibuprofen}, abstract = {Latar Belakang: Nyeri punggung bawah akut non-spesifik merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan penurunan status fungsional harian. Terdapat banyak pilihan terapi untuk menangani nyeri punggung bawah akut non-spesifik. Tujuan: Mengukur dan membandingkan perbaikan severitas nyeri dan status fungsional harian dari pengobatan kombinasi ibuprofen dan eperisone hcl dengan ibuprofen. Metode: Pada penelitian open-label, randomized controlled trial ini pasien dengan nyeri punggung bawah akut non-spesifik diberikan obat kombinasi ibuprofen 400 mg dan eperisone hcl 50 mg (grup 1) atau ibuprofen 400 mg (grup 2) secara acak dengan total 100 subjek selama 4 minggu. Pengambilan data dilakukan tiap 2 minggu sekali yaitu pada kunjungan 1 (baseline), kunjungan 2, dan kunjungan 3. Data yang diambil adalah data perbaikan nyeri dan status fungsional harian nyeri meliputi aktivitas umum, suasana hati, kemampuan berjalan, pekerjaan harian, hubungan dengan orang lain, tidur, dan kenikmatan hidup dengan menggunakan kuesioner Numeric Pain Scale (NPS) dan Brief Pain Inventory (BPI). Hasil: Pada akhir penelitian (kunjungan 3) didapatkan proporsi subjek yang merasa nyerinya berkurang sebesar {\ensuremath{>}}50\% berjumlah 21 subjek pada grup 1 dan 14 subjek pada grup 2 (p=0,046). Rerata nyeri pada kunjungan 3 berkurang 36,55 pada grup 1 dan 29,33 pada grup 2 (p=0,214). Skor aktivitas umum berkurang 40,71 pada grup 1 dan 25,33 pada grup 2 (p=0,038), skor suasana hati berkurang 32,14 pada grup 1 dan 24,66 pada grup 2 (p=0,304), skor kemampuan berjalan berkurang 39,28 pada grup 1 dan 26 pada grup 2 (p=0,080), skor pekerjaan harian berkurang 33,21 pada grup 1 dan 30,66 pada grup 2 (p=0,525), skor hubungan dengan orang lain berkurang 16.78 pada grup 1 dan 15,33 pada grup 2 (p=0,849), skor tidur berkurang 34,28 pada grup 1 dan 27,33 pada grup 2 (p=0,296), dan skor kenikmatan hidup berkurang 30 pada grup 1 dan 29,66 pada grup 2 (p=0,931). Kesimpulan: Terapi dengan obat kombinasi ibuprofen dan eperisone hcl lebih baik dalam perbaikan severitas nyeri dan status fungsional harian pasien nyeri punggung bawah akut non-spesifik dalam aspek aktivitas umum dibandingkan dengan terapi ibuprofen.}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/5272/} }