eprintid: 5253 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 13 dir: disk0/00/00/52/53 datestamp: 2021-04-20 06:43:09 lastmod: 2021-04-20 06:43:09 status_changed: 2021-04-20 06:43:09 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: 50180040, Fiktor Jekson Bonoet creators_id: victorjekson92@gmail.com contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: Wijaya, Yahya contributors_name: Haryono, Stefanus C. corp_creators: Universitas Kristen Duta Wacana title: FAMILIA DEI : MERAYAKAN DUNIA KEHIDUPAN INTEGRAL NUSA TENGGARA TIMUR YANG SAKRAMENTAL ispublished: pub subjects: BL subjects: GN subjects: GT divisions: ilmu_teologi full_text_status: restricted keywords: Wajah ganda, Familia Dei, Integral, Model sakramental, Panenteisme abstract: Tulisan ini adalah sebuah upaya merivitalisasi pengakuan dunia kehidupan yang sedang mengalami krisis ekologi. Krisis ekologi inilah yang coba digumuli oleh Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam pandangan ekoteologinya pada poin 17 misi pada Pokok-pokok Eklesiologinya. Namun, kelihatannya pandangan ekoteologi GMIT perlu diperiksa lebih jauh, untuk dikembangkan dan menjawab krisis ekologi di wilayah pelayanannya di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan demikian, tujuan tulisan merupakan sebuah usaha merekonstruksikan dan menawarkan bentuk-bentuk konstruktif ekoteologi GMIT, termasuk metafora eklesiologinya, familia Dei. Hal pertama untuk merekonstruksi ekoteologi perlu dilakukan, dengan bertolak dari hipotesis bahwa krisis ekologi adalah juga krisis teologi. Kedua, usaha rekonstruksi dimaksud ialah dengan menganalisis hubungan dua bentuk krisis lingkungan, yaitu krisis pada keutuhan lingkungan fisik (ekofer) dan kehidupan manusia (sosiofer). Ketiga, usaha rekonstruki dilakukan pada bangunan ekoteologi GMIT dengan menggunakan ekoteologi sakramental John Hart dan pendekatan transaksional. Saya telah menemukan bahwa dalam bangunan ekoteologi GMIT, tampaknya perlu dibasiskan pada ekoteologi sakramental. Saya telah menganalisis bahwa konsep metafora familia Dei perlu diperluas karena mengandung antroposentrisme dan bangunan ekoteologinya belum tampak integral. Ketiga, ekoteologi GMIT perlu diisi dengan konsep panenteisme. Karena itu, ekoteologi GMIT membutuhkan sebuah konsep ekoteologi yang integral dan panenteis, yang ditemukan dalam model sakramental. Dengan demikian, manfaat rekonstruksi ekoteologi GMIT adalah upaya mengembangkan ekoteologinya dan merevitalisasi pengakuan dunia kehidupan integral (keutuhan ciptaan) yang sakramental, khususnya di NTT. date: 2021-02-13 date_type: published pages: 161 institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Magister Ilmu Teologi thesis_type: masters thesis_name: other citation: 50180040, Fiktor Jekson Bonoet (2021) FAMILIA DEI : MERAYAKAN DUNIA KEHIDUPAN INTEGRAL NUSA TENGGARA TIMUR YANG SAKRAMENTAL. Masters thesis, Universitas Kristen Duta Wacana. document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/5253/1/50180040_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/5253/2/50180040_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf