%L katalog5249 %I Universitas Kristen Duta Wacana %T PERILAKU PERESEPAN ANTIBIOTIK OLEH DOKTER UMUM DI KOTA YOGYAKARTA %K Perilaku peresepan, Antibiotik, Dokter umum %A Irnawati Dada Malika 41160004 %X Latar Belakang : Penggunaan antibiotik di Indonesia maupun secara global tergolong tinggi. Data dari The Center for Disease Control and Prevention menunjukkan di Amerika dari 150 juta peresepan antibiotik setiap tahun didapatkan 50 juta peresepan yang sebenarnya tidak diperlukan. Penelitian yang dilakukan di RSUD dr. Soetomo Surabaya dan RSUD dr. Kariadi Semarang (2008) menunjukkan hampir semua pasien di rumah sakit mendapatkan resep antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau tidak rasional menimbulkan resistensi terhadap antibiotik. WHO mengeluarkan kebijakan dan strategi dalam penanganan resistensi antibiotik, salah satunya dengan menggunakan antibiotik secara rasional.Terdapat hubungan antara rasionalitas antibiotik dengan perilaku dokter sebagai orang yang meresepkan antibiotik. Fokus penelitian ini adalah mengenai perilaku peresepan antibiotik oleh dokter umum di kota Yogyakarta. Tujuan : Menggambarkan perilaku peresepan antibiotik oleh dokter umum di kota Yogyakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner. Responden dalam penelitian ini yaitu dokter umum yang bekerja di kota Yogyakarta. Pengambilan sampel dengan purposive sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis dengan metode univariat menggunakan program statistik. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan keinginan untuk meresepkan antibiotik pada pasien rawat jalan dengan ISPA (84,9%), keinginan mengurangi penggunaan antibiotik bagi pasien rawat jalan (41,1%), keinginan meresepkan antibiotik bagi pasien rawat jalan (40,6%) dokter umum menunjukkan perilaku yang baik. Kesimpulan : Dokter umum menunjukkan perilaku yang baik dalam meresepkan antibiotik. Terdapat keinginan dari dokter umum di kota Yogyakarta untuk mengurangi penggunaan antibiotik karena semakin tinggi penggunaan antibiotik maka kemungkinan terjadinya resistensi antibiotik semakin besar. %D 2021