TY - THES TI - PENGARUH ASAM SALISILAT TERHADAP PRODUKSI SAPONIN KULTUR KALUS GINSENG JAWA (Talinum paniculatum Gaertn.) N2 - Talinum paniculatum Gaertn. digunakan dalam pengobatan tradisional karena mengandung senyawa metabolit sekunder berupa saponin, tannin, alkaloid, kuinon, steroid, polifenol, flavonoid, dan minyak atsiri. Upaya untuk meningkatkan produksi saponin T. paniculatum melalui kultur in vitro membutuhkan metode yang efektif yaitu elisitasi. Asam salisilat merupakan elisitor yang sering digunakan dalam meningkatkan produksi metabolit sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asam salisilat dan waktu inkubasi terhadap pertumbuhan kalus dan produksi saponin eksplan daun Talinum paniculatum. Produksi kalus T. paniculatum pada media MS dengan kombinasi 2,4-D 2 mg/L dan kinetin 3 mg/L. Elisitasi pada kalus yang telah memasuki fase stasioner dengan variasi perlakuan konsentrasi asam salisilat 0,5 mM, 0,10 mM, 0,15 mM, 0,20 mM, 0,25 mM, 0,30 mM, 0,35 mM dan waktu inkubasi 3 hari, 6 hari, dan 9 hari. Kalus dikeringkan, diekstraksi dan diuji menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) untuk mengetahui kandungan saponinnya. Biomassa kalus tidak menunjukkan perbedaan signifikan antara kontrol (0,054%) dengan perlakuan yang diberi elisitor asam salisilat (0,055% - 0,066%). Luas noda saponin KLT sebesar 0,565 cm2 pada perlakuan konsentrasi asam salisilat 0,30 mM dengan waktu inkubasi 6 hari. KW - Elisitasi KW - Asam salisilat KW - Kultur in vitro KW - T. paniculatum KW - Saponin PB - Universitas Kristen Duta Wacana UR - https://katalog.ukdw.ac.id/5218/ EP - 31 Y1 - 2021/02/13/ A1 - 31160027, Putri Indah Lestari Setyaningrum Pono AV - restricted ID - katalog5218 M1 - skripsi ER -