%D 2019 %L katalog516 %K jamur tiram, Wireless Sensor Network, suhu, kelembaban, sensor, node, pengabutan %T IMPLEMENTASI WIRELESS SENSOR NETWORK UNTUK BUDIDAYA JAMUR TIRAM %A Katon Gilang Bagaskara 71150009 %I Universitas Kristen Duta Wacana %X Jamur Tiram Putih merupakan spesies jamur yang dibudidayakan oleh warga Balong Lor, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Permasalahan yang sering dihadapi oleh petani jamur adalah perolehan hasil panen yang tidak produktif. Hasil yang tidak produktif ini dipengaruhi oleh faktor suhu dan kelembaban. Biasanya petani menstabilkan suhu dan kelembaban dengan cara pengabutan manual yaitu menyiram setiap jamur dengan intensitas air yang kecil. Pengabutan manual dapat mengganggu efisiensi waktu, tenaga dan dapat menyebabkan jamur terlalu basah. Dengan konsep WSN memungkinkan beberapa node sensor mengirim nilai suhu dan kelembaban secara berkala menuju web monitoring melalui media wireless, dan web monitoring juga dapat memberikan perintah pengabutan secara otomatis. WSN diteliti dengan cara menganalisis sejauh mana sensor dapat sampai pada end user, kemudian penelitian dilanjutkan dengan membandingkan antara jamur tiram yang dibudidaya menggunakan teknologi WSN dan Manual oleh petani, untuk mengetahui sejauh mana WSN mampu meningkatan produksi jamur tiram. Implementasi menggunakan dua kumbung yang menerapkan masing-masing cara budidaya, setiap kumbung memiliki ukuran dimensi sebesar 150x75x70 cm. Hasil Implementasi dan analisis, menunjukan bahwa teknologi WSN mampu diterapkan dengan baik untuk sistem monitoring suhu, kelembaban dan pengabutan otomatis budidaya jamur tiram dan hasil penelitian selama 3 bulan membuktikan bahwa teknologi WSN mampu meningkatkan produktivitas hasil panen, dengan persentase peningkatan hasil panen sebesar 21,72%.