%D 2018 %K Anak, Kekerasan, Keluarga, Konseling Pastoral Anak, Gereja, Krisis, SPICC, GPM Saumlaki. %A GRACELIA KOSTANSIA SAMADARA 01130004 %L katalog509 %I Universitas Kristen Duta Wacana %T KONSELING PASTORAL ANAK KORBAN KEKERASAN DALAM KELUARGA DI GEREJA PROTESTAN MALUKU SAUMLAKI %X Anak-anak adalah dambaan, berkat, dan bukti anugerah Allah bagi orang tua, keluarga, gereja, dan masyarakat. Sayangnya realita kehidupan tetap menempatkan anak-anak pada posisi yang sangat rentan mengalami kekerasan. Bahkan orang tua yang seharusnya menjadi tempat dimana anak pertama mengenal cinta, bisa menjadi tempat paling berbahaya bagi sang anak. Di GPM Saumlaki, penulis juga menemukan hal yang sama, anak-anak menjadi korban kekerasan dalam keluarganya. Tindakan kekerasan yang dialami oleh seorang anak, pada akhirnya meninggalkan jejak trauma yang akan dibawa hingga dewasa. Untuk mengatasi krisis anak-anak di GPM Saumlaki, penulis menggunakan pendekatan konseling pastoral anak yang mengadopsi metode konseling umum yakni Sequently Planned Integrative Counseling for Children (SPICC) yang dikembangkan oleh Kathryn Geldard, David Geldard, dan Rebecca Yin Foo. Penggabungan konseling pastoral anak dengan SPICC, menghasilkan pendekatan yang sesuai bagi krisis anak di GPM Saumlaki. Konseling pastoral ini juga menggunakan media-media sederhana yang ada di alam sekitar.