%A Christalina Devita Sari 01160032 %I Universitas Kristen Duta Wacana %X Layanan konseling pastoral konvensional yang dikembangkan gereja seringkali gagal menggali kedalaman kasus-kasus pastoral di jemaat. Berdasarkan teori Erikson, jika suatu krisis belum dapat diselesaikan pada tahap usia tertentu, maka krisis ini akan terbawa dan berdampak pada tahapan usia berikutnya. Dalam skripsi ini penyusun fokus pada 4 orang remaja-pemuda GKJW Jemaat Sumberpakem Pepantan Paleran yang memiliki pengalaman ditinggal ibunya menjadi TKW saat mereka masih usia anak-anak. Selama ini warga jemaat memberi label mereka sebagai anak nakal. Dalam kajian teori, ditemukan bahwa adanya kemungkinan untuk menggunakan Dance Movement Therapy. Dance Movement Therapy adalah salah satu metode dalam konseling psikoterapi yang dilakukan dengan gerak/tari. Melalui Dance Movement Therapy yang digagas oleh Gabrielle Roth memperlihatkan bahwa setiap tubuh manusia memiliki keindahan dan misteri yang perlu diungkapkan melalui gerakan yang bebas dan penuh kesadaran. Dance Movement Therapy bekerja dengan cara menstimulus tubuh untuk menggali lebih dalam ingatan yang tersembunyi dan bermanfaat untuk mengungkap trauma baru maupun lama. Melalui kajian teori tersebut ditemukan keseimbangan baru dengan mengembangkan teologi tubuh dalam konseling psikoterapi. Dalam teologi tubuh seseorang yang berada di masa krisis diajak untuk menyadari keberadaan dan kebutuhan tubuhnya, sehingga melalui hal tersebut ia dimampukan untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya serta dimampukan dalam mengelola krisis yang sedang dialami. Pengelolaan terhadap krisis inilah yang kemudian menjadi tujuan pelaksanaan pendampingan konseling pastoral melalui terapi gerak bagi remaja-pemuda yang memiliki pengalaman ditinggal ibunya menjadi TKW. %L katalog5048 %D 2021 %K Konseling pastoral, Krisis, Remaja-Pemuda, Dance movement therapy, Trauma, Teologi tubuh %T DANCE MOVEMENT THERAPY DALAM KONSELING