@phdthesis{katalog5035, author = {Mardiana Try Elavani Radila Mouwlaka 01160022}, year = {2021}, title = {KONSEP STRUKTUR YANG VITAL DAN SISTEM PEMERINTAHAN GEREJA KRISTEN SUMBA}, month = {February}, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, keywords = {Konsep struktur yang vital, Sistem pemerintahan, Setara, Hirarki}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/5035/}, abstract = {Struktur yang vital yaitu struktur yang dapat menjadikan setiap individu dalam struktur dihargai dan menjadi setara. Struktur terbentuk karena adanya sistem yang digunakan, begitupun dalam gereja. Sistem Pemerintahan yang digunakan dalam gereja dapat menentukan pola struktur dalam gereja. Struktur yang hirarkis terbentuk dari sistem pemerintahan yang hirarkis, sedangkan struktur yang setara terbentuk dari sistem pemerintahan yang mengutamakan kesetaraan di dalamnya. Untuk mewujudkan struktur yang setara dalam gereja dibutuhkan keterlibatan pejabat gerejawi yang dinyatakan dalam pelayanan terhadap jemaat. Agar terciptanya struktur yang menghargai setiap individu dan menjadikan setara. Perlu adanya konsep struktur untuk bisa menganalisis sebuah struktur menjadi hirarkis atau tidak yaitu dengan menggunakan teori struktur yang vital berdasarkan empat ciri struktur yang vital. Dari keempat ciri struktur yang vital tersebut dapat terlihat bahwa struktur bisa dikatakan setara atau hirarkis. Untuk membuktikan konsep struktur yang vital dibutuhkan konteks gereja agar terlihat bahwa struktur tersebut hirarkis atau tidak. Penulis mengambil konteks Gereja Kristen Sumba sebagai salah satu gereja untuk menganalisis konsep struktur yang vital. Secara umum sistem pemerintahan gereja tidaklah sama, setiap sistem pemerintahan gereja memiliki model sistem pemerintahan yang masing-masing berbeda. Setiap sistem pemerintahan memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Gereja Kristen Sumba merupakan salah satu gereja yang memiliki sistem pemerintahan yang dapat menyetarakan setiap individu di dalammnya. Namun, sistem pemerintahan dapat berubah dari yang hirarki menjadi setara atau sebaliknya dari setara menjadi hirarki, bisa dilihat dari pelaksanaannya didalam gereja itu sendiri.} }