@phdthesis{katalog5032, title = {KESETIAAN MENURUT KISAH AJI SAKA DAN KISAH PARA RASUL 5:26-33}, author = {Yefta Wiatmoko 01150043}, year = {2021}, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, month = {February}, keywords = {Kesetiaan, Setia, Kisah Aji Saka, Kisah Para Rasul, Dora dan Sembada, para Rasul, Petrus, Relasi, Manusia, Tuhan, Allah}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/5032/}, abstract = {Skripsi ini membahas tentang ketaatan dan kesetiaan menurut isi kisah Aji Saka dan Kisah Para Rasul 5:26-33. Dalam proses penulisan, skripsi ini diawali dengan deskripsi tentang isi dari setiap kisah tersebut, setelah itu dilanjutkan dengan proses analisa untuk mencari gambaran ketaatan dan kesetiaan sesuai dengan konteks kedua kisah tersebut. Pembahasan tentang kisah Aji Saka terpusat pada peristiwa pertarungan yang terjadi antara Dora dan Sembada yang merupakan abdi Aji Saka. Pertarungan tersebut terjadi karena mereka menjalankan tugas masing-masing. Pada bagian ini penulis menemukan adanya unsur kesetiaan dalam kisah tersebut. Sedangkan pembahasan tentang Kisah Para Rasul 5:26-33 terpusat pada pernyataan Petrus di hadapan Makamah Agama, yaitu ?kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia?. Melalui pernyataan tersebut penulis menemukan unsur ketaatan yang terdapat dalam Kisah Para Rasul 5: 26-33. Setiap hal yang terjadi pada kedua kisah tersebut tentu dipengaruhi oleh ragam faktor, maka dari itu perlu adanya proses analisa untuk menggali setiap faktor-faktor yang menyebabkan setiap hal tersebut terjadi, sehingga melalui proses analisa ini dapat terlihat jelas bahwa setiap hal tersebut memang menggambarkan tentang nilai-nilai ketaatan dan kesetiaan. Oleh sebab itu, penulis menyusun beberapa pertanyaan yang menjadi landasan dalam menggali setiap hal yang terjadi pada kedua kisah tersebut, yaitu mencari tahu apa makna dari pertarungan Dora dan Sembada, serta pernyataan Petrus? Mengapa pertarungan Dora dan Sembada, serta pernyataan Petrus menggambarkan tentang ketaatan dan kesetiaan? Apa yang menyebabkan Dora dan Sembada bertarung, serta Petrus memberikan pernyataan tersebut sehingga hal itu menggambarkan tentang kesetiaan dan ketaatan? Bagaimana kedua kisah ini dapat berdialog tentang ketaatan dan kesetiaan?} }